AS PUJI KEBERHASILAN SEKTOR PERMINYAKAN INDONESIA

AS PUJI KEBERHASILAN SEKTOR PERMINYAKAN INDONESIA

 

 

Jakarta, Antara

Amerika Serikat memuji keberhasilan sektor perminyakan Indonesia yang sejak 18 bulan terakhir ini menunjukkan perkembangan positif, terutama sejak kepemimpinan baru di sektor pertambangan dan energi yang ditunjuk Presiden Soeharto bulan Maret 1988.

Pengakuan tersebut disampaikan oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta melalui laporan tahunannya mengenai sektor perminyakan Indonesia yang dikeluarkan hari Senin.

Secara khusus laporan itu menyebutkan dalam waktu kurang dari satu setengah tahun sebagai menteri, Ginandjar Kartasasmita berhasil menyelesaikan sejumlah permasalahan perminyakan yang akan memiliki dampak segera maupun jangka panjang.

Berbagai perkembangan positif yang terpenting tersebut dikemukakan antara lain mengenai kebijaksanaan harga yang dihubungkan dengan pasar, perbaikan prosedur pengadaan, serta penangguhan pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (VAT) pada pembelanjaan eksplorasi.

Juga, kebijaksanaan mengenai perpanjangan kontrak serta penyediaan berbagai insentif eksplorasi, termasuk semakin luwesnya penentuan atas nilai komersil ladang­ladang minyak baru yang dikembangkan berdasarkan persyaratan kontrak yang diperbaiki.

Pada bagian yang mengetengahkan sejumlah masalah khusus menyangkut sektor perminyakan Indonesia, laporan itu mengatakan. “permasalahan kontraktor didengarkan dalam dialog terbuka” oleh Pertamina serta kalangan pemerintahan lainnya

Dikatakan, para eksekutif asing kerap menggunakan (kata-kata) “access” (akses) dan “action” (tindakan) untuk menggambarkan kepemimpinan Ginandjar.

Badan-badan perminyakan lain yang disebutkan bekerja positif dalam perkembangan perminyakan Indonesia ialah Perhimpunan Perminyakan Indonesia (IPA) yang dikatakan bukan hanya mempelajari permasalahan yang dihadapi industri tersebut secara keseluruhan, namun juga memberikan saran-saran bagi jalan keluarnya.

Selain itu, dikemukakan pula Badan Koordinasi Kontraktor Asing (BKKA) yang dikatakan sebagai rekan bekerja yang akrab bagi manajemen kontraktor bagi-hasil. Kalangan kontraktor itu juga mendapat bantuan dari para pejabat Pertamina dan MIGAS untuk menyelesaikan masalah mereka.

”Tingkat akses kepada kalangan kunci pemerintahan yang demikian tidak selalu ditemukan, bahkan di negara-negara yang paling maju sekalipun.” kata laporan itu.

Laporan setebal 170 halaman yang disusun oleh Bagian Ekonomi Kedutaan Besar AS di Jakarta itu berisi data perminyakan Indonesia yang meliputi seluruh tahun kalender 1988 serta berbagai data yang diperbaiki tahun-tahun sebelumnya yang diperbaiki oleh Ditjen Migas, Departemen Pertambangan dan Energi di Jakarta.

 

 

Sumber : ANTARA (23/11/1989)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 494-495.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.