AUSTRALIA HARAPKAN PRESIDEN HADIRI PERTEMUAN APEC DI SEATTLE

AUSTRALIA HARAPKAN PRESIDEN HADIRI PERTEMUAN APEC DI SEATTLE [1]

 

Jakarta, Antara

Pemerintah Australia mengharapkan Presiden Soeharto menghadiri pertemuan informal wadah Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Seattle, AS pada November 1993.

“Presiden Soeharto merupakan jurubicara yang tepat tidak hanya bagi Indonesia, tapi juga bagi negara-negara berkembang lainnya,” kata Menlu Australia Gareth Evans, kepada pers setelah menemui Kepala Negara di Bina Graha, Rabu.

Pertemuan yang diusulkan Presiden AS Bill Clinton, akan dihadiri tidak hanya oleh para kepala negara dan kepala pemerintahan, tapi juga ahli-ahli ekonomi. Ia mengatakan, pertemuan informal di bidang ekonomi ini tidak hanya akan menguntungkan negara maju, tapi juga negara berkembang. Anggota APEC mencakup keenam anggota ASEAN, RRC, Korea Selatan, Hongkong, Taiwan, serta AS.

“Australia, sekalipun termasuk negara maju, mempunyai masalah dengan AS, khususnya bagi ekspornya,” kata Evans.  Ia menambahkan, Australia mempunyai hubungan erat dengan Indonesia di bidang perdagangan basil pertanian. Ketika ditanya tentang peringatan RR Cina agar Hongkong dan Taiwan tidak diikutsertakan pada pertemuan Seattle, Menlu Australia mengatakan, sekalipun masalah ini memang belum terpecahkan, diharapkan menjelang pertemuan informal ini soal kedua negara itu terselesaikan.

Pemerintah Beijing mengatakan, karena Hongkong dan Taiwan bukanlah negara yang berdiri sendiri, maka mereka seyogyanya tidak diundang menghadiri pertemuan di AS itu. Evans mengatakan, kepada Presiden Soeharto dijelaskan bahwa sampai sekarang terdapat 124 perusahaan Australia yang beroperasi di Indonesia.

Pada pertemuan ini, Kepala Negara juga menjelaskan situasi perburuhan dengan mengatakan, Indonesia cukup memiliki satu serikat buruh saja, yaitu SPSI.

Menurut Evans, Kepala Negara lah yang memberikan penjelasan tentang masalah serikat buruh ini dan bukannya Evans yang memulai pembicaraan mengenai masalah tersebut. Hal ini dijelaskan Presiden karena di berbagai negara termasuk AS muncul permintaan agar di Indonesia terdapat lebih dari satu serikat buruh. (T-EU02!EU04/11!08/9314:57/

Sumber: ANTARA(11/08/1993)

____________________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 547-548

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.