Bapak Lengser Negara Jadi Miskin

Ujung Pandang, 8 Juli 1998

Kepada

Yth. Bapak H. M. Soeharto

Jl. Cendana No. 8

Jakarta

BAPAK LENGSER NEGARA JADI MISKIN [1]

Pak Harto yang baik, Bapak yang pernah memimpin kami selama kurang dari 32 tahun, Bapak yang pernah memimpin Rakyat Indonesia yang miskin hingga menjadi Rakyat Indonesia yang berkecukupan, kini kami menjadi miskin kembali, kami diberhentikan dari tempat kami bekerja, anak-anak kami terancam kelanjutannya tidak ber-sekolah, kebutuhan hidup sehari-hari kami semakin tidak terjangkau akibat harga-harga sudah terlalu mahal, dan yang paling menyakitkan lagi kebutuhan kehidupan kami berkeluarga menjadi tidak harmonis.

Sebagai anak Tuhan, kami yakin bahwa ada kuasa yang maha dah­syat yang melindungi dan memelihara dalam kehidupan kami sehari­-hari. Kami tidak terpengaruh dengan keadaan hingga berbuat hal-hal yang melanggar perintah Tuhan, tetapi sebagai manusia biasa ada ke­kuatiran melihat keadaan isteri dan anak-anak yang semakin mendesak agar tidak terlalu lama kami bisa terlepas dari badai yang menimpa keluarga kami.

Kami yakin bahwa badai yang menimpa keluarga Pak Harto tidak separah yang kami alami … (tetapi jika, seterumu lapar, berilah dia makan, jika ia haus, berilah dia minum! dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya … Roma 12 : 20) untuk itu kami menyurat untuk kedua kalinya kepada Bapak agar Bapak memberi jalan keluar bagi kami sehingga badai yang menimpa keluarga kami lebih cepat berlalu. Bapak yang telah diberkati oleh Tuhan, dengan terpanggilnya Bapak untuk mendekatkan diri pada Tuhan … (bukan kamu yang memilih aku, tetapi akulah yang memilih kamu, dan aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan meng-hasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapak dalam namaku, diberikannya kepadamu … Yohanes 15 : (6). Dan kami yakin bahwa berkat Tuhan kepada kami melalui uluran tangan Bapak.

Kami setiap pagi mendo’akan Bapak dan keluarga agar nama Tuhan dipermuliakan dalam segala perkara. Berkat Tuhan telah Bapak terima dengan berhasilnya Bapak menjalankan tugas-tugas dunia ini, memimpin Rakyat Indonesia. Kami mendo’akan agar berkat Tuhan juga melimpah pada Bapak dalam menjalankan pekerjaan di Ladang Tuhan. (DTS)

Haleluuyah ! ! !

Tuhan memberkati kita semua

Daniel L.P

Ujung Pandang – Sul Sel

[1]       Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 341-342. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat  yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto mengundurkan diri. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.