Dari Konpersensi Grup 77 Asia
Ber-DJUTA2 RAKJAT ASIA TARAF HIDUPNJA MASIH RENDAH [1]
Bangkok, Berita Buana
KONPERENSI tingkat menteri II dan “Grup 77” Asia hari Rabu setjara aklamasi mengesahkan satu deklarasi jang mendesak negara2 berkembang agar mengadakan “politik ekonomi dan perdagangan jang lebih favourable” serta meningkatkan bantuan2 finansiil kepada negara2 jang sedang berkembang di Asia.
Konperensi itu djuga mengesahkan suatu “program aksi” jg bermaksud “mengadakan koreksi setjara sungguh2 terhadap situasi2 jang merugikan jang sedang dihadapi oleh negara2 jang sedang berkembang”.
Kedua deklarasi dan “program aksi” itu disahkan pada achir pertemuan jang berlangsung 2 hari itu, akan diadjukan pada konperensi perdagangan dan pembangunan PBB mendatang jang akan diselenggarakan di Lima (peru), achir bulan Oktober ini. Dalam deklarasi itu, menteri2 dan delegasi2 dari 15 negara Asia – termasuk Iran dan Jugoslavia menjatakan “perasaan mereka jg telah lama tersimpan” berkenaan dengan perdagangan dan perekonomian negara2 jang sedang berkembang jang saat ini tidak begitu menjenangkan.
Ditekankan pula bahwa taraf hidup dari ber-djuta2 rakjat Asia “masih rendah” dan negara2 jang sedang berkembang di Asia itu makin lama keadaannja makin menjedihkan.
Mereka memperingatkan bahwa krisis moneter internasional dewasa ini dan djuga adanja ketjenderungan2 kearah peng-intensifan proteksi oleh negara2 berkembang itu akan membahajakan perdagangan negara2 jang sedang berkembang dan akan mengantjam dasar2 bagi kerdjasama ekonomi internasional.
Menteri2 itu lebih landjut menekankan perlunja bagi negara2 jang sedang berkembang untuk menjelamatkan dan memperkembangkan lebih landjut sumber2 utamanja dengan maksud:
- Meningkatkan kemampuan mereka untuk melaksanakan rentjana ekonomi nasional mereka dan mempertjepat penggalangan sosial mereka.
- Memberikan lapangan kerdja dalam usaha menghadapi masalah kepadatan penduduk dan
- Meningkatkan kemampuan untuk mentjari alat2 pembajaran luar negeri dengan tjara memperbesar perdagangan.
Sehingga kesimpulannja delegasi Asia itu menekankan “Sangat pentingnja bagi UNCTAD untuk terus meningkatkan kerdjasama internasional untuk pembangunan”, agar bisa mengurangi djarak antara negara2 berkembang dan negara2 jang sedang berkembang diseluruh dunia.
Rabu pagi, para delegasi telah mengesahkan suatu program baru jang meliputi soal2 luas jang berhubungan dengan negara2 jang sedang berkembang, diantaranja soal perdagangan internasional. Pengaruh2nja situasi moneter sekarang ini bagi negara2 jang sedang berkembang, peningkatan ekspor, sumber2 keuangan untuk pembangunan, perkapalan, turisme, soal negara2 jang tak mempunjai dalam hal tehnologi.
Konperensi itu dihadiri oleh lebih dari 100 orang delegasi, diantaranja wakil2 dan penindjau2 dari UNCTAD dan ECAFE (Komisi Ekonomi untuk Asia dan Timur Djauh). (DTS)
Sumber: BERITA BUANA (08/10/1971)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 793-795.