BIAYA PRASARANA JALAN SELAMA REPELITA V HAMPIR RP. 12 TRILIUN

BIAYA PRASARANA JALAN SELAMA REPELITA V HAMPIR RP. 12 TRILIUN

 

 

Jakarta, Antara

PRESIDEN SOEHARTO mengatakan biaya untuk membangun sub sektor asarana jalan selama Repelita V direncanakan mencapai hampir Rp. 12 triliun. Anggaran tersebut digunakan untuk meningkatk:an ribuan kilo meter jalan, biaya operasi dan pemeliharaan jalan serta membangun jembatan baru, kata Kepala Negara ketika menyampaikan Nota Keuangan dan RAPBN 1989/90 di depan Sidang Paripurna DPR di Jakarta, Sabtu.

Dikatakannya, kegiatan pembangunan jalan dan jembatan ditujukan untuk memantapkan sarana fisik jaringan jalan yang tersebar di seluruh Indonesia untuk menampung peningkatan arus lalu lintas yang merupakan urat nadi perekonomian.

Peningkatan jalan dan jembatan, menurut Kepala Negara, diutamakan pada arus jalan yang bernilai sosial ekonomi tinggi, sedangkan kegiatan penunjangan jalan dimaksudkan untuk membuka daerah yang mempunyai potensi sosial ekonomi serta membuka daerah terpencil.

Dalam tahun keempat Pelita IV pembangunan jalan dan jembatan dilakukan sesuai dengan fungsi jalan itu masing-masing tanpa membedakan status jalan tersebut sebagai jalan negara, jalan propinsi atau jalan kabupaten, tambah Presiden.

Untuk meningkatkan pembangunan daerah potensial, terutama daerah produksi pertanian dan perkebunan, Pemerintah juga telah meningkatkan pembangunan jalan lokal yang meliputi kegiatan penunjangan, peningkatan dan pembangunan jalan baru di daerah kabupaten, kata Kepala Negara.

Peningkatan pembangunan jalan tersebut, tambah Presiden, akan dapat merangsang usaha peningkatan produksi pedesaan serta memperlancar pemasarannya.

Dengan melihat pertumbuhan lalu lintas antara lain di Jakarta, Semarang, Surabaya dan Medan yang semakin cepat, Pemerintah telah melanjutkan pembangunan jalan bebas hambatan (tol) yang disesuaikan dengan rencana kota-kota tersebut.

Untuk membantu melancarkan arus lalu lintas padat di Jakarta, Pemerintah kini sedang membangun jalan layang bebas hambatan yang dalam pembangunan dan pengelolaannya dilakukan atas kerjasama dengan pihak swasta nasional, tambah Presiden.

Menurut Kepala Negara, Pemerintah tahun 1987/88 telah melakukan program rehabilitasi dan pemeliharaan jalan meliputi perbaikan kerusakan local pada ruas arteri dan kolektor.

Program rehabilitasi ini ditujukan terutama pada ruas jalan yang sudah mantap sehingga jalan dan jembatan tersebut tetap terpelihara sepanjang 27.169 kilometer.

Pemerintah, tambah Kepala Negara, kini juga membangun jalan dan jembatan masing-masing sepanjang 365 kilometer dan 11.746 meter untuk membuka hubungan lalu lintas ke daerah terpencil dan daerah pemukiman transmigrasi serta daerah perkotaan yang padat lalu lintasnya.

Pembangunan prasarana jalan dan jembatan dalam tahun kelima Repelita IV, menurut Kepala Negara, akan terus dilanjutkan dengan terwujudnya wilayah yang makin seimbang antara tingkat pertumbuhannya melalui pencapaian sasaran fungsional yang lebih baik.

 

 

Sumber : ANTARA(07/01/1989)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 381-382.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.