BKPM USULKAN PERANGSANG TAMBAHAN BAGI CALON INVESTOR[1]
Jakarta, Antara
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengusulkan kepada pemerintah untuk memberikan insentif/perangsang tambahan bagi para calon investor agar mereka mau menanarnkan modal di kawasan timur, karena selama ini investasi masih terpusat di Jawa. Seusai menemui Presiden Soeharto di Istana Merdeka, Rabu, Meneg Penggerak Dana Investasi/Ketua BKPM Sanyoto Sastrowardoyo mengatakan kepada pers, insentif tambahan bisa saja diberikan karena RUU Perpajakan membuka peluang bagi pemberian insentif untuk daerah tertentu dan waktu tertentu. Sanyoto menyebutkan, nilai investasi PMA mulai 1 Januari- 24 September 1994 telah mencapai 19,8 miliar dolar AS untuk 301 proyek. BKPM memperkirakan investasi para pengusaha asing sampai dengan akhir tahun ini bisa mencapai 22 miliar dolar AS karena masih ada waktu tiga bulan lagi.
“Angka 19,8 miliar dolar ini merupakan rekor dibanding tahun 1992 sebesar 10,3 miliar dolar AS dan tahun 1993 hanya mencapai 8,1 miliar dolar,” katanya.
Dari angka 19,8 miliar dolar AS itu, 7,5 miliar dolar di antaranya berasal dari tujuh proyek besar yaitu empat pengilangan minyak, satu peleburan baja, dan dua pabrik pembangkit tenaga listrik (power plant). Sanyoto mengatakan, pembangunan proyek-proyek pengilangan itu tidak menyalahi peraturan karena minyak mentahnya berasal dari luar negeri dan hampir semuanya akan diekspor.
Ia juga mengatakan, Jepang merupakan investor terbesar dengan nilai investasi 18,4 miliar dolar AS, diikuti Hongkong 13,7 miliar dolar serta Inggris 9,3 miliar dolar AS. Mengenai PMDN, Sanyoto menyebutkan, selama tahun ini telah disetujui 637 proyek yang nilainya mencapai Rp44,7 triliun.(L.EU02/EU06/28/09/94 11:21/RUl/12:00)
Sumber: ANTARA (28/09/ 1994)
______________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 374-375.