BOMER PASARIBU: PAK HARTO AKAN MENJADI TOKOH LEGENDARIS
Jakarta, Antara
Menilai pidato pertanggung jawaban Presiden Soeharto pada Sidang Umum MPR hari Selasa di Jakarta, seorang tokoh FKP MPR menyatakan "Pak Harto akan menjadi tokoh legendaris dalam sejarah."
"Mengapa?" tanya wartawan kepada Bomer Pasaribu, anggota FKP di MPR, Selasa siang. "Pidato Presiden Soeharto itu menunjukkan kejujuran, kearifan, eling dan waspada," jawab Pasaribu.
Selain itu, pidato pertanggung jawaban tersebut sudah memenuhi dua aspek penting, yakni mencerminkan dimensi masa lalu dan proyeksi masa depan.
Dari aspek konstitusional, telah ditunjukkan bahwa rakyat berhak memperoleh penjelasan dari mandatarisnya, yang berarti hak demokrasi rakyat telah terpenuhi.
Dalam segi lain, Pasaribu juga menyebutkan bahwa Presiden Soeharto telah menunjukkan rasa tanggapnya terhadap getaran-getaran perubahan yang bahkan diarahkan kepada suatu format politik dan ekonomi yang lebih terbuka, bebas dan demokratis pada masa sekarang dan akan dilanjutkan pada masa datang.
Menurut dia, demokratisasi politik dan ekonomi itu merupakan format baru sebagai kelanjutan dari kebijaksanaan deregulasi dan debirokratisasi.
Kiblat Ekonomi & Pembangunan
Menyangkut pembangunan ekonomi, Pasaribu menafsirkan pidato Presiden yang menyangkut keadilan dan kesejahteraan rakyat sebagai penegasan bahwa kiblat pembangunan ekonomi adalah keadilan dan kesejahteraan sosial.
Ia mengingatkan kemiskinan struktural merupakan ciri nyata dari ketidakadilan sosial dan masalah ini harus mendapat prioritas dalam lima tahun mendatang.
Diakuinya bahwa kemiskinan struktural itu cenderung menurun. Pada tahun 1970, jumlah mereka mencapai 55,4 juta atau 47,35 persen yang menurun pada tahun 1985 menjadi 26,7 juta atau 26,7 persen.
"Ini akan menjadi pekerjaan rumah untuk masa mendatang," kata Pasaribu.
…
Jakarta, ANTARA
Sumber : ANTARA (01/03/1988)
…
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 44-45.