CEK LAPORAN KEKURANGAN PANGAN DI DAERAH-DAERAH * Dropping Beras Kemungkinan Diperbesar

Kepala Negara Pada Bulog dan Sekjen Dept. Dalam Negeri

CEK LAPORAN KEKURANGAN PANGAN DI DAERAH-DAERAH [1]

* Dropping Beras Kemungkinan Diperbesar

Jakarta, Kompas

Kepala Negara memerintahkan BULOG dan Sekjen Departemen Dalam Negeri untuk segera mengecek laporan2 terjadinya bahaya2 kekurangan pangan di sementara daerah. Perintah ini dikeluarkan dalam pertemuan dua jam di Bina Graha hari Selasa, antara Presiden dan pejabat2 teras yang ada hubungannya dengan soal2 perberasan.

Menurut Sekretaris Negara Mayjen Sudharmono SH, selama ini memang ada daerah2 tertentu yg memerlukan perhatian khusus. Tidak hanya pada masa2 paceklik seperti kini, tapi juga pada masa normal. Yaitu daerah2 yang secara “rutin” selalu mengalami kesulitan pangan, misalnya daerah yg pendapatan rakyatnya minim, sehingga tak mampu membeli beras dsb.

Ia tidak menegaskan, daerah2 mana yang harus dicek, atau apakah pengecekan itu sekaligus disertai upaya2 untuk mengatasinya. Namun ia menyebut contoh beberapa daerah, misalnya Lombok Selatan dan Gunung Kidul yang terkena “kesulitan rutin”, dan daerah2 Cirebon serta Cilacap yang menderita akibat paceklik. Laporan2 dari sementara daerah itu memang cukup menunjukkan kegawatan2, misalnya Lombok Selatan (Kompas 30 Des).

Dropping Diperbesar pertemuan dua jam itu dihadiri Ketua Bappenas Prof. Widjojo, Sekneg, Kabulog Letjen A. Tirtosudiro, Dirjen Perla, Dirjen Perhubungan Darat dan staf, serta para Kepala Dipo Logistik se-Jawa, dan Sekjen Depdagri. Dalam pertemuan itu, pihak BULOG melaporkan pelaksanaan dropping beras selama bulan Desember, serta rencana2 untuk bulan Januari hingga Maret nanti.

Berdasarkan laporan itu, Presiden menekankan kemungkinan2 diperbesarnya jumlah dropping beras untuk bulan2 mendatang ini. Tapi berapa jumlahnya, belum ditentukan. Sekneg Sudharmono hanya mengemukakan penambahan jumlah dropping ini disebabkan persediaan memang memungkinkan, dan ditujukan pula untuk menekan titik harga tertinggi supaya merendah kembali.

Jumlah dropping itu sejak bulan Desember telah digandakan menjadi 120.000 ton/bulan bagi seluruh Indonesia, termasuk 1.500 ton/hari bagi daerah Jakarta Raya. (DTS)

Sumber: KOMPAS (03/01/1973)

 

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 155-156.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.