CHRISTIANTO: YANG PENTING PENDAPAT MAHASISWA HARUS RASIONAL

CHRISTIANTO: YANG PENTING PENDAPAT MAHASISWA HARUS RASIONAL

 

 

Jakarta, Antara

Mantan aktivis mahasiswa tahun 1966, Christianto Wibisono menyambut baik pernyataan Presiden Soeharto seperti dikutip oleh Menpora Akbar Tandjung bahwa para mahasiswa Indonesia tidak dilarang untuk terjun ke politik.

“Politik pada dasarnya merupakan cara untuk berbeda pendapat guna merumuskan kebijaksanaan bagi kepentingan umum. Yang penting adalah pendapat mahasiswa tersebut harus rasional serta berdasarkan data dan fakta,” kata Christianto kepada ANTARA di Jakarta, Jum’at.

Christianto mengatakan, pendapat-pendapat yang dikemukakan secara kasar seperti dengan memaki-maki apalagi dengan fitnah, tentu saja tidak mendapat tempat di Indonesia karena di negara Barat pun, penyebar fitnah dapat dituntut di depan pengadilan.

Menurut Direktur Pusat Data Business Indonesia (PDBI) itu, mahasiswa sejak 1966 mempunyai peranan besar dalam pelaksanaan proses pengambilan politik meskipun penentu akhir bagi lahirnya keputusan politik tersebut adalah pemegang kekuasaan negara.

Dikatakannya, pemberian peranan yang lebih menonjol kepada mahasiswa di masa-masa mendatang itu akan mempunyai dampak positif karena dengan upaya tersebut dapat dicegah konflik fisik serta demonstrasi.

“Cara-cara untuk menyampaikan pendapat yang menimbulkan konflik–konflik fisik, seperti perang, sekarang sudah usang karena dalam zaman modern ini demokrasi politik telah menggantikan cara-cara semacam itu,” kata Christianto.

Presiden Soeharto kepada Menpora Akbar Tandjung hari Kamis mengatakan bahwa mahasiswa Indonesia diharapkan bisa ikut mendewasakan kehidupan organisasi politik karena mahasiswa sudah berpengetahuan, berpendidikan dan berpenalaran lebih dari pada warga masyarakat biasa.

Karena itu, mahasiswa tidak dilarang masuk Ormas atau Orpol sedangkan untuk mengembangkan aktivitas di lingkungan kampus, mahasiswa akan diberi peranan lebih menonjol di masa-masa mendatang.

 

 

Sumber : ANTARA(17/11/1989)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 627-628.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.