DARI AS, PAK HARTO UMROH[1]
Jakarta, Merdeka
Presiden dan Nyonya Tien bersama rombongan beranggotakan 125 orang, tadi malam pukul 22.00 WIB, lepas landas dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, untuk mengawali kunjungan kerja dan kunjungan kenegaraan hingga 1 November mendatang. Rombongan menggunakan Pesawat Kepresidenan DC-10 Garuda dilepas oleh Wakil Presiden dan Nyonya Try Sutrisno. Sejumlah menteri ikut melepas keberangkatan Presiden antara lain Menko Polkam Soesilo Soedarman, Menhankam Edi Sudradjat, Menko Kesra Azwar Anas, Panglima ABRI Jenderal Feisal Tanjung, tiga kepala staf ABRI dan Kapolri. Menteri yang ikut dalam rombongan kepresidenan itu antara lain Mensesneg Moerdiono dan Menteri Luar Negeri Ali Alatas. Perjalanan antar benua Presiden Soeharto dengan menyeberangi lautan Pasifik, Atlantik dan Laut Tengah serta melewati puluhan negara, antara lain untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non Blok (KTT-GNB) XI di Carthagena, Kolombia tanggal 17 hingga 20 Oktober ini.
Penerbangan rombongan itu diawali dari Jakarta ke Guam di Samudra Pasiftk, yang ditempuh dalam waktu enam jam 20 menit. Setelah mengisi bahan bakar, pesawat melanjutkan penerbangan ke Honolulu, Hawaii yang ditempuh dalam waktu tujuh jam 25 menit. Di wilayah Amerika Serikat (AS) ini, pesawat mengisi bahan bakar untuk kedua kalinya sebelum melanjutkan perjalanan ke Cancun, Meksiko yang ditempuh dalam waktu delapan jam 25 menit. Presiden Soeharto dan rombongan tiba di Cancun, 17 Oktober pukul 09.15 waktu setempat atau pukul 03.15 WIB tanggal yang sama. Setelah beristirahat satu hari, rombongan melanjutkan perjalanan ke Carthagena, Kolombia selama dua jam 45 menit.
Setelah mengikuti seluruh acara KTT XI GNB dan serah terima jabatan ketua GNB dari Presiden Soeharto kepada Presiden Kolombia Ernesto Samper, pesawat DC-10 Garuda yang membawa rombongan kepresidenan lepas landas menuju New York AS, 20 Oktober tepat pukul 17.30 waktu setempat. Lama penerbangan empat jam 30 menit. Presiden berada di New York hingga 26 Oktober. Kegiatan Presiden antara lain menyampaikan pidato pada Sidang Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (SU PBB) pada 23 Oktober. Selain itu, Pak Harto akan melakukan beberapa kegiatan penting antara lain pertemuan dengan para pengusaha AS. Pada 26 Oktober, Presiden Soeharto dan rombongan menuju Washington. Di ibu kota AS ini Presiden Soeharto dijadwalkan melakukan pertemuan empat mata dengan Presiden Bill Clinton, tempatnya di The White House.
Pertemuan yang dijadwalkan berlangsung 45 menit, membahas beberapa hal penting. Agenda pertemuan itu sangat padat, sehingga waktu 45 menit akan dimanfaatkan oleh kedua kepala pemerintahan. Seusai melakukan pertemuan, Presiden Soeharto langsung menuju Pangkalan Angkatan Udara Andrew dan terbang menuju Paramaribo, ibukota Suriname tepat pukul16.35 waktu setempat. Lama penerbangan Washington-Paramaribo lima jam 35 menit. Setelah dua hari melakukan kunjungan kenegaraan di Suriname, Presiden dan rombongan lepas landas menuju Jeddah, Arab Saudi. Sebelumnya, pesawat kepresidenan itu mengisi bahan bakar di Las Palma, pulau milik Spanyol di Laut Tengah. Presiden dan rombongan berada di Jeddah selama satu malam. Menurut sumber di Kedubes Arab Saudi, Jakarta, Presiden dan Nyonya Tien Soeharto serta para menteri yang mendampinginya akan melaksanakan ibadah umroh. Namun, keterangan lebih rinci tentang hal itu kedubes enggan menjelaskan. Sedangkan sumber dari Sekretariat Negara, Jakarta menjelaskan, kunjungan Presiden dan Nyonya Tien Soeharto ke Arab Saudi untuk memenuhi undangan pemerintah negara itu.
“Insya Allah, dalam kesempatan tersebut juga akan dilaksanakan ibadah umroh. Pokoknya segala persiapan yang diperlukan untuk ibadah urnroh itu, sudah disiapkan KBRI di Arab Saudi,” ujar sumber itu.
Setelah satu malam berada di Jeddah, rombongan kepresidenan tanggal 31 Oktober, tepat pukul 21.45 waktu setempat lepas landas menuju Jakarta dengan lama penerbangan delapan jam 15 menit. Dan tepat pukul 09.00 WIB, tanggal l November pesawat kepresidenan itu direncanakan mendarat di Bandar Udara Hallin Perdanakusuma, Jakarta. (YK)
Sumber: MERDEKA(l6/ 10/1995)
____________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 285-287.