DEPPEN BISA CABUT IZIN USAHA DISTRIBUTOR IHT

DEPPEN BISA CABUT IZIN USAHA DISTRIBUTOR IHT

 

 

Jakarta, Suara Karya

Departemen Penerangan akan mencabut izin usaha distributor surat kabar International Herald Tribune (IHT) kalau terbukti secara sengaja menyalurkan IHT edisi 12 November 1990 yang memuat tulisan yang bersifat menghina Kepala Negara RI.Tulisan ini ditulis oleh wartawan New York Times, Steven Erlanger yang berdomisili di Bangkok.

Dirjen Pembinaan Pers dan Grafika (PPG), Drs. Subrata mengemuk akan hal itu menjawab pertanyaan wartawan di ruang kerjanya, Sabtu. Sebagaimana dikatakan Menpen Harmoko ketika membuka pameran World Press di Erasmus Huis, Jakarta, Jumat, tulisan IHT tersebut telah menghina Kepala Negara RI sama dengan tulisan David Jenkins di surat kabar Sydney Morning Herald yang lalu.

Subrata mengatakan, pihak Deppen kini tengah mengusut distributor IHT sehubungan dengan tulisan tersebut. Kalau dari basil pengecekan terbukti distributor sengaja menyalurkan tulisan yang bersifat menghina Kepala Negara,menurut Subrata. Deppen tidak akan segan-segan menutup izin usaha mereka. Izin usaha distributor diberikan oleh Deppen tiap 6 bulan sekali.

Dalam pengusutannya, Deppen termasuk meneliti apakah sebelum diedarkan, isi IHT sudah terlebih dahulu diteliti oleh tim baca distributor yang bersangkutan. Subrata mengatakan, memang Deppen memberi hak distributor untuk meneliti isi dari surat kabar yang hendak disalurkan.

Sesuai dengan ketentuan dan merupakan salah satu syarat perizinan, distributor diharuskan tidak merugikan kepentingan nasional. Distributor seharusnya meneliti secara cermat apakah tulisan yang dimuat surat kabar asing merugikan Negara Rl termasuk menghina Kepala Negara.

Atas pertanyaan, apakah pemerintah akan memberikan hak jawab, Subrata mengatakan bahwa Kode Etik Jurnalistik kita berbeda dengan mereka. Namun, demikian Subrata, pernyataan Menpen baru-baru ini sebenarnya sudah dapat dianggap sebagai jawaban atas tulisan IHT. (SA)

 

 

Sumber: SUARAKARYA(l9/ll/l990)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XII (1990), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 402-403.

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.