DEVELOPER HARUS BANGUN RUMAH DENGAN HARGA
TERJANGKAU[1]
Jakarta, Antara
Menpera Ir. Akbar Tanjung minta agar semua developer mau membangun pemmahan yang baik, merniliki lingkungan sehat, nyaman dan aman dengan harga terjangkau semua lapisan masyarakat. Rumah merupakan kebutuhan dasar, maka tidak hanya masyarakat berpenghasilan menengah ke atas yang menikmati rumah baik, kata menteri ketika membuka pameran rumah ideal 1994 di Jakarta Jumat petang.
Menteri mengatakan hal itu sehubungan pameran rumah ideal 1994 yang diselengg arakan Ikatan Arsitektur Indonesia bersama developer yang umumnya menggelar perumahan untuk kelas menengah ke atas. Menciptakan rumah baik dengan harga murah sangat berpengaruh terhadap penggunaan dan harga bahan bangunannya, seperti semen, kayu, batako dan sebagainya.
Harga semen yang kurang menentu belakangan initermasuk naiknya harga kayu juga dapat mempengaruhi kenaikan harga rumah yang ditawarkan kepada masyarakat. Menteri berjanji untuk mengu sahakan semen murah dengan meminta pihak produsen bisa mensuplai pemborong dalam juml ah yang sesuai dengan kebutuhannya. Sedangkan mahalnya harga kayu, menurut dia, bisa diupayakan rancang bangun (desain) rumah dengan mengifisienkan penggunaan kayu sehingga harganya tetap murah.
“Saya minta agar para arsitektur bisa menciptakan desain rumah dengan penggunaan kayu yang efisien, tetapi menghasilkan rumah yang baik sehingga harganya bisa ditekan semurah mungkin,” kata Akbar Tanjung.
ltu dimaksudkan agar developer mau membangun rumah-rumah sederhana dan sangat sederhana sehingga masyarakat kurang mampu juga bisa memiliki rumah yang baik dan memiliki lingkungan sehat.
“Saya sudah satu setengah tahun menjadi menteri belum pernah meresmikan rumah murah buatan Perumnas di wilayah Jabotabek,” kata Akbar Tanjung yang disambut ketawa para hadirin.
Menteri mengkui, Perumnas belum membangun rumah tipe kecil akibat kurangnya lahan, oleh sebab itu Badan Usaha Milik Negara ini harus segera mengupayakan pembebasan tanah terutama di kota-kota besar di Jawa.
“Mana mungkin Perumnas membangun rumah murah, lahannya saja belum punya,” kata menteri sambil mengaku pihaknya pernah ditanya Presiden Soeharto tentang seretnya pembangunan rumah murah ini.
Pameran rumah ideal 1994 yang diikuti 127 perusahaan itu berlangsung selama sebelas hari hingga 31 Juli mendatang. (T.EU09/EU08/RB1/22/07 /94 17:59
Sumber: ANTARA(22 /07/1994)
____________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 780-781.