DI NTB BANYAK POTENSI BAHAN GALIAN GOLONGAN C

DI NTB BANYAK POTENSI BAHAN GALIAN GOLONGAN C

 

Mataram, Antara

Menteri Pertambangan dan Energi, Ginanjar Kartasasmita mengatakan, Nusa Tenggara Barat mempunyai potensi bahan galian golongan C yang cukup banyak, sehingga kemungkinan pengembangannya pun sangat baik, karena di antara berbagai bahan tadi banyak yang dibutuhkan untuk keperluan berbagai proyek pembangunan di daerah ini.

Ia mengatakan hal itu dalam sambutan tertulisnya dibacakan Direktur Jenderal Pertambangan Umum Departemen Pertambangan, Drs. Soetaryo Sigit pada acara penyerahan sebagian urusan pemerintahan di bidang pertambangan bahan galian golongan C kepada pemerintah daerah NTB, dalam sidang paripurna DPRD NTB di Mataram.

Sidang dipimpin Ketuanya H. Mesir Suryadi SH, dihadiri Gubemur NTB H. Gatot Soeherman, anggota Muspida, para Kakanwil dan Kepala Dinas serta undangan lainnya.

Menteri mengatakan, di antara kekayaan bahan galian golongan C tersebut yang cukup menonjol adalah batu apung, batu-batuan bahan bangunan, batu kapur dan tanah liat.

”Namun kita juga melihat selama ini, bahwa banyak kegiatan penggalian dan penambangan berbagai bahan tersebut telah berlangsung tanpa mengindahkan kaidah­ kaidah keselamatan kerja dan merusak tata lingkungan,” katanya.

Bahkan tidak itu saja, kata Menteri, banyak juga di antara kegiatan itu dilaksanakan tanpa izin penambangan yang sah dan dengan demikian merugikan dari segi penghasilan keuangan bagi pemerintah daerah dan negara.

Dengan terlaksananya serah terima kewenangan ini, Departemen Pertambangan dan Energi berharap pemerintah daerah tingkat I dapat secepatnya membentuk.

Dinas Pertambangan dan Energi dan melengkapinya dengan petugas yang ampuh, yang secara bertahap tidak saja dapat membenahi dan menertibkan kegiatan pembangunan bahan galian golongan C di NTB, tetapi juga mampu meningkatkan pengembangannya secara baik, demi kepentingan pembangunan NTB khususnya di Indonesia umumnya, demikian Menteri Pertambangan dan Energi.

 

Rumah Bermis

Gubernur NTB, H. Gatot Soeherman menyatakan; saat ini telah dirintis pembangunan 400 unit rumah sederhana tipe T. 36 dengan bahan batu apung yang dikenal dengan nama rumah Bennis (beton, ringan fumis) di tiga kabupaten di Pulau Lombok.

Pembangunan rumah sederhana dengan bahan bermis yang semula merupakan gagasan Presiden Soeharto, dapat dibangun dengan biaya relatif murah dan dapat dijangkau oleh daya beli masyarakat goIongan ekonomi lemah, tambahnya.

Menurut gubernur, satu unit rumah bermis yang terdiri dari dua kamar tidur, satu kamar tamu, satu ruang makan, dapur, kamar mandi dan wc dengan luas tanah 200 m2 dengan fasilitas KPR-BTN dapat dijual seharga Rp 2,2 juta per unit.

Pembangunan rumah sederhana dengan bahan beton ringan, batako dan genteng yang merupakan hasil olahan dari batu apung perlu terus dikembangkan dalam program pemerintah menyediakan perumahan yang murah bagi masyarakat yang membutuhkannya, demikian Gubernur NTB.

 

 

Sumber : ANTARA (03/08/1988)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 567-568.

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.