DIRJEN IAEA TOLAK BERKOMENTAR SOAL UJI COBA NUKLIR PERANCIS[1]
Jakarta, Antara
Ditjen Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Hans Blix menolak berkomentar mengenai rencana uji coba nuklir oleh Perancis, dengan alasan IAEA tidak berwenang melakukan pengawasan terhadap uji coba nuklir yang memang ditujukan bagi keperluan militer.
“IAEA hanya menangani pengawasan uji coba nuklir yang ditujukan untuk maksud damai, sehingga saya tidak dapat memberikan komentar mengenai rencana uji coba nuklir oleh Perancis, “katanya, di Jakarta, Selasa menjawab Antara.
Hans Blix mengatakan, pihaknya hanya berharap bahwa Perancis bersama keempat negara nuklir lainnya (Amerika Serikat, China, Inggris dan Rusia) akan menandatangani “Comprehensive Test Ban Treaty” (CTBT) tahun 1996 di New York.
“Saya hanya berharap Perancis akan menandatangani CTBT tahun depan di New York. Itu saja komentar yang dapat saya berikan,”katanya, singkat.
Seperti diberitakan selama ini, pemerintah Perancis bersikeras melakukan delapan kali uji coba nuklir di Atol Mururoa, di Pasifik Selatan, sepanjang September 95- May 96, kendati masyarakat intemasional telah menyatakan ketidaksetujuannya atas rencana tersebut. Hans Blix, yang tengah berada di Indonesia untuk kunjungan kerja selama dua hari (17-18 Juli), juga menjelaskan bahwa masalah yang dihadapi IAEA dengan Korea Utara beberapa waktu lalu berbeda dengan kasus uji coba nuklir Perancis saat ini. Saat itu, katanya, IAEA memang berwenang melakukan pengawasan terhadap seluruh fasilitas nuklir Korea Utara, karena dicurigai telah berkembang menjadi fasilitas yang ditujukkan bagi kepentingan senjata nuklir, sehingga tidak sesuai dengan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT). Sedangkan yang dilakukan Perancis saat ini memang uji coba nuklir bagi keperluan militer, sehingga IAEA tidak berwenang melakukan pengawasan maupun pemantauan.
PLTN Muria
Pada hari kedua kunjungan kerjanya di Indonesia ( 18/7) Hans Blix meninjau bakal lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Muria di Jepara, Jawa Tengah, bersama Ditjen Badan TenagaAtom Nasional (Batan) Djali Ahimsa, sementara sehari sebelumnya ia menemui Presiden Soeharto, Menristek BJ Habibie dan mengunjungi reaktor nuklir GA Siwabessy di Serpong. Saat peninjauan ke Jepara itu, Blix menegaskan pentingnya penyebaran informasi yang benar mengenai PLTN sehingga tidak meresahkan masyarakat. Pada kesempatan tersebut Bupati Jepara, Bambang Poerwadi mengatakan walaupun pihaknya sudah mengadakan penjelasan-penjelasan kepada masyarakat sekitar, mengenai PLTN, tetapi ada juga “pihak luar” yang berusaha menghasut masyarakat.
‘”Pihak luar’ itu berasa! dari universitas di sekitar sini dan Walhi,” kata Bambang Poerwadi. (T-PU16/19:00/B/DN04118/07/95 20:35/ru2)
Sumber: ANTARA (18/07/ 1995)
_________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 599-600.