DR. VON BRIESSEN: TINDAKAN DJENDERAL SOEHARTO MANIFESTASI “MODERN STATEMENSHIP” [1]
Djakarta, Angkatan Bersenjata
DALAM wawantjara dengan TV-RI jang disiarkan tanggal 18 April jang baru lalu, Dr. Frits Yon Briessen, Direktur Siaran Luar Negeri Republik Federasi Djerman bagian Asia Timur dari “Deutsche Welle” menjatakan bahwa Orde Baru jang telah menghantjurkan dan menggantikan Orde Lama di Indonesia, telah mengambil tindakan dalam banjak bidang termasuk bidang politik, ekonomi, dan keuangan jang sangat berkenan sehingga telah mendapat penuh kepertjajaan dari dunia Internasional.
Kebidjaksaan Pemerintah RI dibawah pimpinan Pedjabat Presiden Djenderal Soeharto telah dianggap sebagai salah satu tjontoh jang paling unik dalam mendjalankan “modern statemenship”
Berikut ini terdjemahan wawantjara tsb.
Tanja : Dari kundjungan tuan jg pendek ini apa jg dapat tuan katakan tentang”new atmosphere” di Indonesia sekarang ini?..
Djawab : Kundjungan saja ke Indonesia adalah bersifat “fact finding” pada saat ini saja menemukan “mood finding” Suasana telah banjak sekali berobah dibanding dengan kundjungan saja jang pertama tahun 1964.
Suasana sekarang adalah subur sekali untuk mentjiptakan hubungan ekonomi dan politik luar negeri jang baik perobahan selama tiga tahun ini sangat mengagumkan dan saja jakin akan lebih baik lagi.
Tanja : Bagaimana kesan dan pendapat negara2 Eropa pada umumnja terhadap langkah2 jang telah diambil oleh Pemerintah Indonesia dibidang politik, ekonomi & moneter.
Djawab : Saja sangat optimis dengan kemadjuan2 jg ditapai oleh Indonesia memang persoalan2 jang dihadapi Indonesia adalah penting dan tjukup sulit, tetapi karena Pemerintah Indonesia jang sekarang ini selalu berusaha keras, saja mempunjai impresi jang kuat bahwa Indonesia akan madju dengan pesat, terutama dalam bidang2 ekonomi dan politik luar negeri Indonesia mempunjai kemungkinan2 baik, djika kemungkinan2 itu dipergunakan sebaiknja maka dunia akan senang melihat kemadjuan2 jang ditjapai oleh Indonesia.
Tanja : Kalau memang demikian kesan Tuan mengapa Indonesia hanja menerima sebagian sadja daripada bantuan jang telah diusulkan kepada RFD.?
Djawab : Suatu analisa jg tjukup menarik sekarang ini Djerman sendiri sedang mengalami/krisis ekonomi jang tidak seluruhnja didalam tangan Pemerintah. Djerman djuga sedang kekurangan uang dan produksi, dan kekurangan2 ini telah kami rasakan selama setengah tahun ini.
Tanja: Apakah tindakan Pemerintah RFD untuk mengatasinja?
Djawab: Kami memerlukan waktu untuk itu. Pemerintah kami dengan segala usahanja akan mengatasi krisis ini. Djuga krisis ini telah teratasi tentu sadja akan tertjapai kemungkinan2 jang lebih besar untuk memenuhi usul2 bantuan Indonesia.
Tanja: Sesudah tjuatja ekonomi mendjadi terang kembali, dapatkah kami mengatakan bahwa bantuan kepada Indonesia akan lebih ditingkatkan lagi?
Djawab: Saja tidak berhak mendjawab pertanjaan ini setjara resmi.
Tetapi saja jakin, kerdjasama Indonesia RFD akan lebih madju lagi pada masa2 jad. Sebagaimana diketahui; pandangan kami madju Sekali, misalnja kemadjuan dalam tahun jl. dibanding dengan tahun sebelumnja telah mentjapai peningkatan tidak kurang dari 25% dan gejala2 peningkatan memang bertambah terus. Indonesia merupakan partner perdagangan jang penting di Asia Timur bagi Djerman.
Tanja: Bagaimana pandangan dunia internasional terutama Eropa, terhadap Djenderal Soeharto sebagai Kepala Negara Republik Indonesia?
Djawab: Pandangan itu sangat mengagumkan. Tjara mengadakan penumbangan Orde Lama dan peralihannja ke Orde Baru adalah dgn penuh ketjakapan, diplomasi dan ketegasan.
Tindakan Djenderal Soeharto ini didalam dunia internasional dianggap sebagai suatu tindakan jang mengagumkan dalam tjara “modern statemanship” sekarang ini.
Tanja: Bagaimana pendapat Tuan tentang politik bebas-aktip jang didjalankan oleh Pemerintah Indonesia?
Djawab: Sesuai dengan keadaan Pemerintah Indonesia politik bebas-aktip itu adalah langkah jang baik. Indonesia sekarang ini mempunjai persoalan2 intern jang harus diselesaikan lebih dahulu, karena politik luar negeri harus sesuai dengan keadaan didalam negeri. Djadi politik luar negeri Indonesia jang sedang didjalankan sekarang adalah sudah tepat.
Tanja: Apakah benar di Moskwa dan Bukarest terdapat dua perwakilan Djerman jang mempunjai tingkat jang sama jaitu kedutaan besar. Djika benar, apakah ini berarti, bahwa Pemerintah Tuan telah menjimpang daripada Doctrine Halstein?
Djawab: Doktrin Halstein jang ditjiptakan pada tahun 1954 mengatakan, bahwa RFD tidak mengenal negara jang ada hubungannja dengan Djerman Timur. RFD menganggap hanja ada satu Pemerintah untuk seluruh Djerman dan RFD adalah induk Pemerintahan untuk seluruh Djerman.
Tanja: Djadi bagaimana pendapat Tuan tentang hal ini?
Djawab: Ada perbedaan antara Moskwa dan Bukarest.
Pada waktu kami mengadakan kedutaan besar di Moskwa itu, ini mempunjai hubungan dengan niat kami untuk dapat segera mengembalikan tawanan2 perang kami dari Uni Sovjet.
Hal itu dapat ditjapai dengan lantjar djika kami mempunjai perwakilan tingkat kedutaan-besar di Uni Sovjet. Dalam rangka ini mau tak mau terpaksa menyimpang dari doktrin Halstein tsb.
Sementara itu beberapa persoalan chusus telah timbul hingga dianggap wadjar dan rasionil untuk membuka pintu terhadap Timur. Dan hasil pertama dalam tudjuan ini adalah mengadakan hubungan dengan Rumania. Dgn demikian sekarang ini ada dua perwakilan di Rumania jang masing2 menamakan diri sebagai perwakilan Djerman Barat dan perwakilan Djerman Timur.
Akan tetapi kami masih berpendapat bahwa Djerman Barat adalah Pemerintah jang sjah untuk seluruh Djerman.
Perubahan2 tsb rupanja tidak dapat dielakkan dan saja dapat meramalkan, bahwa perobahan2 sematjam ini bisa terdjadi kelak. Ini tidak berarti, bahwa kita setjara keseluruhan telah menghapus Doktrin Halstein, tetapi hanja merubahnja sesuai situasi2 baru jang telah timbul di Eropa achir2 ini.
Tanja: Dapatkah keadaan itu diadakan dinegara2 lain diluar Eropa, misalnja di Asia?
Djawab: Ja, dapat; meskipun sekarang ini saja belum melihat persoalan jang sama. Korea, Vietnam dan RR-Tjina adalah negara2 jg terbagi dua, tetapi dalam hal ini persoalannja lain2 tidak disamakan dengan persoalan tadi.
Tanja: Sebelum wawantjara ini diachiri apakah Tuan ingin menambahkan sesuatu?
Djawab: Di Indonesia saja mendapat pengalaman & kesan jang sangat menjenangkan jang paling berkesan ialah kundjungan saja ke suatu rumah ketjil didesa Godean dekat Jogjakarta, dimana Djenderal Soeharto dilahirkan.
Saja bertemu dengan orang-tua Djenderal Soeharto jang hidup sebagai petani dan setiap hari bekerdja keras disawah.
Meskipun putranja telah mendjadi Presiden, tetapi orang-tua Djenderal Soeharto tetap hidup sederhana seperti pada waktu2 sebelumnja.
Tanja: Terima kasih Dr. Von Briessen. (DTS)
Sumber: ANGKATAN BERSENJATA (21/04/1967)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku I (1965-1967), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 499-502.