DUBES RI GENERASI MUDA SINGAPURA INDONESIA
Sejak kunjungan Presiden Soeharto ke Singapura bulan Pebruari lalu telah dijadikan mementum oleh negara pulau itu untuk lebih meningkatkan kontak-kontak dengan Indonesia, kata Dubes RI di Singapura, Rais Abin kepada wartawan ANTARA, Alwi Shahab di Singapura, Jumat.
Bahkan sekarang ini lebih banyak lagi generasi muda Singapura yang mengadakan kunjungan ke Indonesia untuk menemui tokoh-tokoh generasi muda Indonesia. Pernah dalam satu bulan KBRI di Singapura melayani tiga permintaan dari rombongan para tokoh generasi muda Singapura yang ingin berkunjung ke Indonesia, kata Dubes yang hampir tiga tahun bertugas di Singapura.
Intensitas ini juga diakibatkan setelah terjadinya kunjungan Presiden Israel, Herzog ke Singapura yang mendapat reaksi keras dari Indonsia, lebih-lebih Malaysia, di samping soal penduduk Melayu di Singapura yang oleh pihak luar dinilai menuju kearah rasialisme.
Inilah yang mendorong pemerintah Singapura, terutama melalui generasi mudanya ingin mengikis kesan-kesan buruk itu. Usaha-usaha kini sedang dilakukan untuk menghilangkan bahwa Singapura kurang memperhatikan aspek-aspek golongan minoritas.
Seperti dalam pemilu yang akan datang, sekitar 30 persen dari pencalonan harus ikut serta golongan minoritas (Melayu dan India). Singapura yang berpenduduk 2,5 juta terdiri dari Cina (77 persen), Melayu (15 persen), India (enam persen) dan ras lainnya dua persen.
Perhatian pemerintah Singapura terhadap Indonesia khusus generasi mudanya yang kini oleh PM Lee Kuan Yew tengah disiapkan untuk alih generasi disebabkan, karena mereka kagum terhadap doktrin Pancasila sehingga tercipta stabilitas yang mantap tanpa menghadapi problem dibidang minoritas maupun agama. Sedangkan Singapura menghadapi masalah minoritas, agama dan rasial.
Singapura ingin menerapkan suatu falsafah bangsa yang dapat menjamin integritas dan identitasnya. Dalam kaitan ini mereka merasa lebih mudah berkomunikasi dengan Indonesia, katimbang Malaysia yang menetapkan Islam sebagai agama negara.
Ekomi
Di bidang ekonomi Singapura berminat untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Rakyat Singapura dewasa ini memiliki simpanan sekitar 30 milyar dollar Singapura (satu dollar AS bemilai 2,1 dollar Singapura).
Dengan demikian perkapita mempunyai simpanan 27.000 dollar Singapura. tapi karena mereka begitu kaya, mereka tidak mau dituduh mengeksploitir karena mereka menanamkan investasi secara besar-besaran.
“Inilah yang merupakan penghalang utama mereka dalam melakukan investasi”, kata dubes Rais Abin.
Sekalipun demikian penanaman modal mereka di Indonesia cukup besar dibandingkan di Thailand. Di pulau Batam saja investasi mereka sekitar 50 juta dollar Singapura dalam bidang peralatan untuk refinery minyak di lepas pantai. Dari investor dunia yang memasuki Indonesia, Singapura menduduki urutan kedelapan.
‘Dalam masalah penanaman modal, mereka meminta adanya peraturan permainan yang jelas di Indonesia”, kata Rais Abin. (RA)
…
Singapura, Antara
Sumber : ANTARA (19/06/1987)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 147-149.