EKSPOR HASIL INDUSTRI 1989 DIPROYEKSIKAN CAPAI 10,3 MILlAR DOLAR AS
Jakarta, Antara
Ekspor hasil industri Indonesia untuk tahun 1989 diproyeksikan mencapai nilai 10,3 miliar dolar AS atau meningkat 17,4 persen dibanding rencana ekspor tahun ini (8,8 miliar dolar AS), kata Menteri Perindustrian Hartarto hari Kamis.
Setelah melapor kepada Presiden Soeharto di Bina Graha Jakarta, Hartarto mengungkapkan kepada wartawan bahwa dalam tahun depan itu sasaran ekspor hasil industri itu terutama ditujukan ke wilayah Asia Pasifik (Jepang, Taiwan, Korea, Amerika Serikat dan Australia), Timur Tengah dan Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE).
Kelompok aneka industri direncanakan mampu mengekspor produk senilai 7,06 miliar dolar atau naik 15,6 persen dibanding tahun ini, kelompok industri mesin dan logam dasar 0,7 miliar dolar AS atau naik 9, 6 persen, kelompok industri kimia dasar 0,77 miliar dolar AS atau naik 44,1 persen, kelompok industri kecil 0,97 miliar dolar AS atau naik 21persen serta kelompok industri primer 0,81 miliar dolar AS atau naik 15,2 persen.
“Rencana ekspor tersebut ditetapkan dengan memperhatikan daya saing jenis industri kita di pasaran internasional serta mempertimbangkan kapasitas pabrik-pabrik yang ada,” kata Hartarto.
Presiden dalam kaitan itu berpesan agar perencanaan ekspor tersebut disusun cermat supaya sasaran tercapai, bahkan kalau bisa dilampaui.
“Dengan adanya kebijaksanaan deregulasi serta peningkatan kemampuan pengusaha industri kita, saya yakin sasaran tersebut akan tercapai,” ujar menteri.
Sumber : ANTARA (24/11/1988)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 387-388.