EMPAT MENTERI ASEAN BICARAKAN SEGITIGA PERTUMBUHAN BAGIAN TIMUR

EMPAT MENTERI ASEAN BICARAKAN SEGITIGA PERTUMBUHAN BAGIAN TIMUR[1]

 

Singapura, Antara

Para menteri ekonomi dari Indonesia, Malaysia, Brunei dan Pilipina mengadakan pertemuan khusus untuk membicarakan lebih lanjut tentang rencana pembentukan segitiga pertumbuhan di bagian timur yang melibatkan ketiga negara tersebut.

“Pertemuan itu adalah sebagai tindak lanjut dari usul Presiden Fidel Ramos ketika ke Indonesia September lalu,”kata Menteri Perdagangan dan Industri Pilipina Rizalino Navarro di Singapura, Jumat.

Menko Indag Ir.Hartarto membenarkan adanya pertemuan tersebut sebagai suatu langkah mewujudkan pusat pertumbuhan bam yang melibatkan Kalimantan dan Sulawesi di pihak Indonesia, Malaysia Timur dan Mindanao (Pilipina).

“Pertemuan ini untuk merealisasikan hasil pembicaraan antara Presiden Soeharto dan Ramos di Jakarta,”katanya.

Hartarto mengatakan kerjasama di berbagai bidang yang dapat dilakukan keempat negara bertetangga itu antara lain pariwisata, perdagangan, transportasi dan teknologi. Menurut Navarro, mereka sepakat akan menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) yang waktunya akan ditentukan kemudian.

Beberapa negara ASEAN lainnya juga melakukan kerjasama regional seperti segitiga pertumbuhan Singapura, Johor (Malaysia) dan Riau (Indonesia). Di samping dikembangkan segitiga pertumbuhan di bagian utara yang melibatkan Sumatera (Indonesia) negara-negara bagian utara Malaysia dan negara-negara bagian selatan Thailand.

Malaysia dalam pembicaraan itu diwakili Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Rafidah Aziz, sedangkan Brunei diwakili Menteri Industri dan Sumber Daya Dasar Pehin Dato Abdul Rahman Taib. Keempat menteri ekonomi tersebut berada di Singapura untuk mengikuti pertemuan menteri ekonomi ASEAN (AEM) yang berlangsung 7-8 Oktober. (FAC-BTM.001/SU05/EU09!RE2)

Sumber  :ANTARA(O8/10/1993)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 621-622.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.