F-ABRI CALONKAN SOEHARTO DAN DUKUNG SUDHARMONO
Jakarta, Antara
Fraksi ABRI-MPR RI mencalonkan Jenderal TNI (Purn) Soeharto menjadi presiden dan mendukung pencalonan Letjen TNI (Purn) Sudharmono, SH sebagai
wakil presiden, demikian pernyataan pers tertulis Fraksi ABRI yang dibacakan Kapuspen ABRI Brigjen TNI Peter Damanik kepada wartawan di gedung MPR/DPR Jakarta Rabu.
“Fraksi ABRI sejak awal telah menyatakan sikapnya untuk mencalonkan Jenderal (Purn) Soeharto sebagai presiden RI untuk masa bhakti 1988-1993. Setelah F-ABRI berkonsultasi dengan Presiden tentang pencalonan tersebut, beliau bersedia dan menerima pencalonan kembali sebagai Presiden Republik Indonesia masa bhakti 1988-1993,” kata Damanik.
Pernyataan pers yang ditandatangani Ketua Fraksi ABRI MPR-RI Harsudiyono Hartas itu dikeluarkan pukul 13.55 WIB, Rabu.
Mengenai calon wakil presiden Republik Indonesia, pernyataan itu mengatakan, “Fraksi ABRI telah membahas dan mendiskusikan secara mendalam melalui mekanisme intern Fraksi ABRI berdasarkan kriteria-kriteria calon wakil presiden sebagaimana yang disampaikan Bapak Soeharto, yang telah kita sepakati bersama dan sesuai dengan TAP MPR NO. TAP-IV1973 tentang syarat-syarat calon Presiden dan Wakil Presiden”.
“Setelah menempuh proses seperti itu, pada hari ini Rabu, 2 Maret 1988 Fraksi ABRI memberi dukungan terhadap pencalonan Bapak Sudharmono SH, ketua umum DPP Golkar, sebagai wakil presiden Republik Indonesia masa bhakti 1988-1993,” kata pernyataan itu lebih lanjut.
Kriteria yang disampaikan Presiden Soeharto tentang calon wakil presiden adalah berjiwa Pancasila dan UUD 45, mampu, bisa diterima dan mendapat dukungan kekuatan sosial politik terbesar.
Harsudiyono Hartas, atas pertanyaan, menyatakan dukungan kepada Sudharmono sebagai Wapres itu sesuai dengan mekanisme dan sistem yang ada berdasarkan TAP MPR No. II/1973.
Inilah dinamika yang ingin dikembang-tumbuhkan di negara Demokrasi Pancasila, katanya menegaskan.
Ketika ditanya apakah F-ABRI mengajukan kriteria lain dan apakah pencalonan Sudharmono sudah sesuai dengan kriteria Pak Harto, Harsudiyono mengatakan “bapak presiden sudah bersedia menerima dan bekerjasama, berarti bapak presiden sudah yakin bahwa yang akan mendampinginya bisa bekerjasama.”
Yang penting, jangan sampai dalam perjalanan pembangunan di masa depan itu ada gejolak, katanya sambil menegaskan penelitian terhadap calon wapres ini dipimpin langsung oleh pimpinan ABRI.
Awal pernyataan tertulis itu mengatakan, F-ABRI dalam rangka menyukseskan SIUM MPR 1988 telah melakukan konsultasi secara terus menerus dengan Pirnpinan ABRI dan melakukan pembahasan bersama seluruh anggota fraksi dengan maksud untuk meningkatkan kesatuan langkah dan kesatuan bahasa.
Dalam pertemuan itu telah dibahas berbagai masalah yang berkaitan dengan SIUM MPR 1988, baik mengenai Rancangan Ketetapan tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara, tentang calon presiden dan wakil Presiden Republik Indonesia serta Rancangan Ketetapan MPR lainnya.
Pernyataan itu ditutup dengan kata-kata “Pernyataan Fraksi ABRI MPR-RI ini dibuat dalam rangka tanggung jawab Fraksi ABRI kepada Bangsa dan Negara.”
…
Jakarta, ANTARA
Sumber : ANTARA (02/03/1988)
…
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 52-54.