“FANTASY ON PRESIDEN SOEHARTO” DISERAHKAN ANTONIO BLANCO [1]
Jakarta, Republika
NTONIO BLANCO, Ahad lalu, menyerahkan lukisan “Fantasy On Presiden Soeharto” langsung kepada Pak Harto di Hotel Bali Cliff, Ungasan, Bali. ukisan ini akan dimasukkan ke dalam Museum Soeharto, yang akan dibangun di Taman Mini Indonesia Indah. Menurut Antonio, lukisan itu akan dipajang di Museum Soeharto di Taman Mini.
“Presiden janji kalau museum itu nanti dibuka saya akan diundang,”ujarnya. Lukisan berukuran 2×3 meter itu rnenggambarkan perjuangan bangsa Indonesia melepaskan diri dari rantai kungkungan penjajah Belanda dengan figur Pak Harto sebagai pemimpin bangsa. Dalam lukisan itu tampak gambar Pak Harto, Garuda serta Rantai yang disusun khas dengan tatawama matang ciri Antonio Blanco.
Kepada Republika, pelukis kenamaan kelahiran ltali yang beristri orang Bali dan kini tinggal di Ubud itu,mengaku kaget mendapat undangan Pak Harto. Ini merupakan kekagetan yang kedua kalinya. “Kekagetan yang pertama adalah beberapa bulan lalu tatkala Pak Harto menandatangani lukisan itu di Jl. Cendana”, ujar Blanco dengan bahasa Indonesia patah-patah.
Ilham pembuatan lukisan itu datang 1,5 tahun yang lalu. Kala itu ia merenung peristiwa 17 Oktober 1945.” Saya adalah orang Kristen yang cinta kebenaran, saya merenung perjuangan bangsa Indonesia itu merupakan sebuah kebenaran. Teriakan merdeka itulah simbolnya. Orang bersedia menyerahkan nyawa dan berjuang hingga titik darah penghabisan . Ini luar biasa ,”ujarnya .
Renungan itu, ujarnya, bagai tumbuh dengan dahsyat Merdeka, tumpah darah ke tanah, pahlawan, rantai penjajah, dan Pak Harto itu bagai kunang-kunang mengganggu seluruh jiwanya. “Berhari-hari saya nggak bisa tidur oleh renungan tadi. Mula-mula setitik lalu membesar bagai air bah. Saya tak tahan. Ini harus jadi lukisan,” kenangnya tatkala pertama membuat lukisan Ihwal Pak Harto sebagai figur lukisan itu, Antonio mengatakan Pak Harto adalah orang besar. “Ia orang muslim yang baik. Toleransinya sangat tinggi. Dan ia juga orang yang cinta akan kebenaran, “ujarnya. Kekaguman Antonio pada Presiden Soeharto adalah pada kegemaran Pak Harto berbicara dengan petani.
Pak Harto tatkala menerima lukisan itu berbaju lengan pendek warna biru. Menanggapi lukisan itu Pak Harto mengatakan kemerdekaan tak akan punya arti apa apa tanpa ada kelanjutan pembangunan. **(ko)
Sumber: REPUBLIKA(06/04/1993)
__________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 849-950.