GINANDJAR TOLAK PENAMAAN OPEC SEBAGAI KARTEL

GINANDJAR TOLAK PENAMAAN OPEC SEBAGAI KARTEL

Wina, Antara

Menteri Pertambangan dan Energi Ginandjar Kartasasmita menolak penamaan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) sebagai kartel karena keanggotaan OPEC terdiri dari negara-negara bukan gabungan dari perusahaan­peru sahaan yang memproduksi minyak.

Menteri Ginandjar menegaskan hal itu di Wina, Kamis, ketika diminta tanggapannya terhadap pernyataan Menteri Energi A.S. John Herrington yang belum lama ini menyatakan, kerjasama antara OPEC dengan negara-negara non-OPEC akan mengalami kegagalan.

Menteri menolak penamaan OPEC sebagai kartel itu karena kartel adalah gabungan dari perusahaan-perusahaan. OPEC yang keanggotaan terdiri dari negara­negara yang menetapkan kebijaksanaan, sedangkan yang memproduksi minyak adalah perusahaan swasta dan perusahaan-perusahaan itu tidak bergabung membentuk kartel.

Ginandjar juga tidak sependapat dengan Herrington yang menyatakan kerjasama antara OPEC dan negara-negara non-OPEC yang sedang berkembang akan menemukan kegagalan.

Bahkan sebaliknya, jika OPEC dan negara-negara non-OPEC bisa menjalin suatu kerjasama yang praktis, menteri menyatakan keyakinannya bahwa kerjasama itu dapat menstabilkan harga, dengan atau tanpa kerjasama dengan negara-negara pemakai.

Keyakinan itu didasarkan pada kenyataan bahwa potensi untuk mengembangkan ekspor di masa mendatang hanya ada pada negara-negara non-OPEC yang sedang berkembang. Demikian pula potensi yang masih ada tapi belum dikembangkan dimiliki negara-negara OPEC.

Sementara itu negara-negara penghasil minyak di luar OPEC yang tergolong negara-negara Barat kemampuan memproduksinya sudah mencapai titik optimal dan kemampuan meningkatkan suplai sudah mulai terbatas.

Dengan demikian, jika OPEC dan negara-negara non-OPEC sedang berkembang bekerjasama, kelompok negara-negara penghasil minyak ini akan menguasai suplai.

”Yang disebut marginal barel itu ada pada negara-negara OPEC dan non-OPEC sedang berkembang,” kata Ginandjar.

Menteri juga menjelaskan, dalam pertemuannya di Washington dengan Menteri Herrington sama sekali tidak membahas masalah OPEC dan pernyataan itu diberikan Herrington atas pertanyaan pers.

Menteri Herrington belum lama ini berkunjung ke Indonesia dan bertemu dengan Presiden Soeharto. Dalam pertemuan tersebut Presiden Soeharto, menurut Menteri Ginandjar, telah menjelaskan mengenai OPEC dan peranannya serta usaha pembangunan yang dilakukan Indonesia.

“Herrington dalam pertemuan dengan Presiden Soeharto itu tidak memberikan tanggapan apa-apa,” demikian Menteri Ginandjar Kartasasmita mengatakan.

Wina, ANTARA

Sumber : ANTARA (29/04/1988)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 303-304.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.