GUBERNUR JATIM LEPAS KONTINGEN PON XIII [1]
Surabaya, Antara
Gubernur Jawa Timur Basofi Soedirman melepas duta-duta olahraga daerah ini yang akan berlaga pada PON XIII di halaman gedung negara Grahadi Surabaya, Minggu sore.
Acara pelepasan tersebut merupakan yang kedua, karena Gubernur Jatim yang lama, Soelarso, pemah melakukan acara serupa pada tanggal 22 Agustus lalu. Pelepasan kontingen kali ini hanya diikuti oleh sejumlah kecil atlet, mengingat sebagian besar telah berangkat lebih dulu ke Jakarta awal September ini. Bahkan atlet-atlet cabang dayung telah berada di lokasi pertandingan waduk Jatiluhur, Jabar, sejak dua bulan lalu guna penyesuaian medan.
Gubernur Basofi dalam sambutannya minta kepada atlet agar senantiasa bersikap rendah hati, tetapi tinggi dalam menggapai prestasi.
“Jangan terlalu membusungkan dada kalau menang, sebaliknya jangan terus marah kalau memang kalah,” tandasnya. Ia berpesan, agar para atlet tidak berpikir picik dengan merasa puas telah meraih prestasi nasional, tetapi hendaknya tetap mengutamakan prestasi di tingkat internasional.
Jumlah atlet beserta ofisial Jatim peserta PON XIII ini sebanyak 538 orang yang akan mengikuti 34 cabang olahraga dari 35 cabang yang dipertandingkan. Satu cabang yang tidak diikuti Jatim adalah Polo Air. Upacara pelepasan kontingen tersebut ditandai dengan pembacaan ikrar prasetya kontingen PON XIII Jatim oleh atlet Bernard Laisina dari cabang olahraga beladiri Kempo.
Tali Asih
Gubernur Basofi seusai melepas kontingen, memberikan tali asih kepada para atlet Jatim yang pada SEA Games XVII Singapura bulan Juni lalu berhasil menyumbangkan medali bagi Indonesia.
Tali asih tersebut berupa uang sebesar Rp 3 juta bagi setiap peraih medali emas, Rp 1 juta untuk medali perak dan Rp 500 ribu untuk medali perunggu. Penghargaan sebesar Rp 3 juta bagi peraih medali emas tersebut semata dimaksudkan agar dapat digunakan sebagai uang muka kredit pemilikan rumah.
Pemberian tali asih secara simbolis tersebut disampaikan Basofi kepada pesenam cilik Sherly Novita sari, mewakili peraih medali emas, Rini Ismalasari (Anggar) mewakili medali perak dan Andri (Bola Voli) mewakili peraih perunggu.
Pada kesempatan itu diumurnkan pula para atlet Jatim yang akan menerima penghargaan dari Presiden Soeharto berkaitan dengan Hari Olahraga Nasional 9 September. Mereka itu antara lain adalah Ester Sumah (atletik), Venny Paula Pantouw Gudo), Idsam Kaplale (menembak), Sherly Novitasari (senam), Gatot Ariyanto (panahan), Romana Tejakusuma dan Natalia Sutrisno (tenis) serta Deddy Da Costa dan Putri Hasibuan (tenis meja).
Acara pelepasan kontingen dan pemberian penghargaan bagi atlet Jatim berprestasi tersebut diakhiri dengan ramah tamah yang didahului pemotongan tumpeng oleh Basofi didampingi istri dan diberikan kepada Nining dari cabang Hoki mewakili atlet. (U.SBY-004/0K06/ 19:25/LN03/21 :27)
Sumber:ANTARA(OS /09/ 1993)
_________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 768-770.