Harus Kembali pada Kekuatan Sendiri

Harus Kembali pada Kekuatan Sendiri[1]

Di bulan Agustus 1985 saya berbicara mengenai daya upaya negara-negara berkembang di tengah situasi dunia. Saya berbicara gamblang di depan Pertemuan Komite Antar-Pemerintah tentang tindak lanjut dan koordinasi kerjasama ekonomi negara berkembang (IFCC) yang diadakan di Istana Negara waktu itu.

Saya berkata, saya pandang terlalu naif jika negara-negara sedang berkembang dalam melaksanakan pembangunan ekonominya terlalu menggantungkan dirinya kepada negara-negara industri maju. Kenyataan membuktikan bahwa negara-negara maju tetap memprioritaskan pembangunannya demi kepentingan bangsa dan negaranya sendiri.

Lihat perkembangan pelaksanaan gagasan Dialog Utara-Selatan. Dialog Utara-Selatan itu tidak lancar, kalau tidak bisa dikatakan mandeg sama sekali. Lalu adanya proteksi perdagangan yang diterapkan negara maju. ltu merupakan bukti bahwa mereka kurang memperhatikan kepentingan negara-negara sedang berkembang.

Saya yakin, kita harus membangun dengan kekuatan sendiri, seperti sewaktu kita berjuang mencapai kemerdekaan kita. Begitu juga halnya dengan negara-negara sedang berkembang lainnya.

Teori yang menyatakan bahwa dengan berakhirnya resesi, maka negara industri dapat memperbaiki ekonomi dunia, termasuk negara berkembang, tidak sepenuhnya benar. Kenyataannya, negara industri maju dengan perbaikan ekonomi itu hanya menuju kepada kepentingan negara dan bangsanya sendiri sehingga bagi negara berkembang, akan sangat kecil kemungkinan adanya pengaruh dari perbaikan ekonomi di negara maju itu.

Saya punya pikiran bahwa dalam melaksanakan pembangunan ekonominya, negara berkembang harus kembali pada kekuatannya sendiri sebagaimana dilakukan di masa meraih kemerdekaan. Hal ini merupakan tantangan yang berat dan tidak mudah, apalagi dalam situasi yang masih sulit seperti di tahun-tahun 80-an. Tetapi bagaimanapun hal itu harus dilakukan.

Beruntung kita telah merdeka. Dan kita tidak sendirian. Ada sejumlah negara yang berada dalam keadaan yang serupa. Negara­negara berkembang ini dapat menyusun secara bersama suatu rencana yang pragmatis dan realistis. Sekalipun jumlah kekuatannya masih terhitung kecil dibanding dengan kekuatan negara-negara maju, negara-negara berkembang lambat laun akhirnya menjadi kekuatan yang besar.

Berbagai pengalaman sukses di antara negara berkembang dapat dijadikan masukan untuk memberi ilustrasi bahwa pembangunan dengan kekuatan sendiri ternyata tetap dapat dilakukan dan berhasil.

Dengan bekal kepercayaan pada diri sendiri, kita sebagai negara sedang berkembang akan selalu diperhitungkan oleh negara-negara yang telah maju.

Kerjasama antara negara berkembang sebenarnya sudah dirintis oleh para pendahulu, melalui Konferensi Asia-Afrika di Bandung di tahun 1955. Konferensi itu telah menghasilkan “Dasasila Bandung” yang semangatnya masih tetap relevan dengan situasi internasional dewasa ini. Terutama prinsip hidup berdampingan secara damai, menghormati kedaulatan masing-masing negara serta dilakukannya kerjasama saling menguntungkan.

Sayangnya, dewasa ini perbedaan ideologi dan politik telah menjadi penyebab pertentangan antar-negara berkembang sendiri.

Sebetulnya perbedaan politik itu tidak perlu  dipertentangkan, bahkan dapat dihindari, apabila negara bersangkutan menghormati kedaulatan masing-masing.

Selama pertentangan ideologi dan politik itu masih tems berlanjut, pembangunan yang ditujukan untuk memperbaiki taraf kehidupan rakyat pasti tidak akan terwujud. Perbedaan dalam sistem ekonomi dan politik saya kira, tidak apa-apa, asal kita saling menghormati kedaulatan dalam negeri masing-masing dan bempaya mengusahakan kerjasama yang saling menguntungkan, tanpa turut campur urusan dalam negeri masing-masing.

***



[1] Penuturan Presiden Soeharto, dikutip dari buku “Soeharto: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya” yang ditulis G. Dwipayana dan Ramadhan KH, diterbitkan PT Citra Kharisma Bunda Jakarta tahun 1982, hlm 417-418.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.