HASIL PENJUALAN SAHAM INDOSAT JUGA UNTUK BAYAR UTANG[1]
Jakarta, Antara
Hasil penjualan saham PT. (Pesero) Indosat di bursa dalam negeri dan luar negeri sebagian di antaranya akan dimanfaatkan untuk mengurangi beban pinjaman luar negen.
“Presiden Soeharto mengatakan sebagian dana itu akan dipakai bagi pembangunan dan mengurangi beban pinjaman,” kata Dirut lndosat Tjahjono Soeryodibroto kepada wartawan di Bina Graha, Kamis, mengutip ucapan Kepala Negara.
Tjahjono diantar Menparpostel Joop Ave menemui Presiden untuk melaporkan telah dirnulainya penjualan sebagian saham BUMN ini di bursa New York dan Jakarta. Penjualan saham di luar negeri ditargetkan 800 juta dolar AS dan di dalam negeri sendiri sebesar Rp 650 miliar. Menurut Tjahjono, Indosat akan menggunakan dana itu untuk mengembangkan kegiatan bisnisnya di bidang telekomunikasi internasional. Penjualan saham di bursa New York sangat membesarkan hati dan diharapkan akan mendorong perusahan-perusahaan nasionallainnya untuk menjual saharnnya di luar negeri atau “go internasional.” Ia menyebutkan, permintaan saham di New York itu melebihi yang ditawarkan Indosat/over subscribed. Besarnya kepercayaan investor luar negeri itu mencerminkan bahwa mereka percaya pada laju pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dalam rangka memperkenalkan BUMN ini, pimpinan Indosat telah melakukan perjalanan ke luar negeri antara lain Singapura, Hongkong, AS serta beberapa negara di Eropa. Di Indonesia sendiri, promosi atau perkenalan inijuga dilakukan di beberapa kota seperti Bandung dan Surabaya. Menurut Tjahjono, harga saham Indosat di Jakarta pada hari Rabu mencapai Rp8.300/lembar dibanding penawaran pertama Rp7.000. Sementara itu di luar negeri, harganya telah mencapai sekitar 39 dolar dibanding penawaran perdana 32 dolar AS. Seusai menerima laporan Tjahjono dan Joop Ave, Kepala Negara minta agar BUMN ini terus mempertahankan kinerjanya karena hal itu akan mempengaruhi harga jual sahamnya di Indonesia serta luar negeri. Tjahjono mengemukakan penjualan saham itu sengaja dilakukan di New York, yang merupakan salah satu pusat perdagangan saham paling terkemuka di dunia. (T.EU02(EU06/RB1/27 /10/94 13:10).
Sumber:ANTARA (27/10/1994)
________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 395-396