HAYDEN: INDONESIA AKAN IKUT LATGAB MILITER DI AUSTRALIA
Tokio, Antara
Gubernur Jenderal Australia William Hayden, mengungkapkan di Tokio, Sabtu siang, tentang akan adanya latihan militer gabungan yang besar di Australia, dimana unsur-unsur ABRI akan ikut ambil bagian dalam latihan itu.
“Anda bisa menyimpulkan bahwa hubungan Indonesia dengan Australia, dalam keadaan sangat baik”, katanya kepada wartawan setelah mengadakan pembicaraan dengan Presiden Soeharto selama setengah jam di Hotel Imperial Tokio.
Atas pertanyaan wartawan, Hayden tidak bersedia menjelaskan lebih terperinci mengenai rencana latihan itu, dengan alasan ia bukan lagi seorang politisi.
Namun, mantan menlu Australia itu menilai bahwa latihan gabungan tersebut akan menguntungkan kedua belah pihak. Pada pertemuan itu Bill Hayden juga menyampaikan salam dari PM Bob Hawke kepada Presiden Soeharto.
Menurut Hayden, Presiden Soeharto juga telah menjelaskan tentang langkah normalisasi hubungan diplomatik Indonesia-Cina, serta pandangan-pandangan Soeharto mengenai prospek penyelesaian masalah Kampuchea.
Kepada wartawan, ia mengungkapkan bahwa Menlu Ali Alatas akan melawat ke Australia, bulan Maret mendatang. Selain itu, Hayden juga menilai, ada peningkatan dalam kualitas hubungan kedua negara.
Doktrin Pertahanan
Sementara itu, Menteri/Sekretaris Negara, Moerdiono atas pertanyaan wartawan Indonesia membenarkan bahwa Presiden dan Gubernur Jenderal Australia, antara lain membicarakan mengenai latihan gabungan tersebut.
Presiden Soeharto dalam pembicaraan itu menekankan bahwa suatu latihan militer gabungan sama sekali bukan merupakan pertanda kearah terbentuknya pakta militer.
Kepada tamunya, Presiden juga menjelaskan bahwa Indonesia menganut faham pertahanan yang aktif. Ditekankan pula bahwa diantara negara-negara bertentangan, perlu saling memahami doktrin pertahanan masing-masing.
Pengembangan pertahanan regional itu, kata Presiden, didasarkan pada ketahanan nasional masing-masing.
Menurut pandangan Indonesia, masalah pertahanan sangat luas cakupannya, tidak hanya pertahanan militer saja. Untuk itu, perlu saling mengetahui doktrin masingĀ masing, tegas Moerdiono.
Dalam pembicaraan antara Presiden Soeharto dan Gubernur Jenderal Australia itu, menurut Moerdiono, terdapat adanya kesamaan pandangan yang menekankan pentingnya peningkatan hubungan kedua negara bertetangga ini.
Dikatakannya, suasana pertemuan antara kedua pemimpin itu berlangsung akrab. Presiden Soeharto Sabtu siang mengadakan pertemuan dengan sekitar 250 anggota Perhimpunan Jepang Indonesia yang dipimpin oleh Michio Watanabe, seorang tokoh parlemen Jepang dari partai LDP.
Sumber :ANTARA (25/02/1989)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 512-513.