ICMI TAK CAMPURI URUSAN PEMILIHAN PEJABAT DAN DPP GOLKAR [1]
Jakarta, Antara
Para anggota Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) tidak pemah mencampuri pemilihan pejabat di lingkungan pemerintahan serta organisasai lain termasuk Golkar. “ICMI tidak bemiat mencampuri pemilihan pejabat misalnya gubernur, “kata Ketua Urnurn ICMI, BJ Habibie kepada pers setelah di Bina Graha, Selasa, minta Haji Soeharto menjadi Pelindung ICMI.
Habibie yang didampingi Ketua Dewan Penasehat Emil Salim dan Ketua Dewan Pakar Achmad Baiquni mengemukakan hal itu ketika dimintai komentarnya tentang isu dalam masyarakat bahwa ICMI ikut campur dalam pemilihan pejabat. Seorang wartawan mengatakan, di kalangan masyarakat beredar isu bahwa rekomendasi dari pimpinan ICMI membuka peluang bagi seorang pejabat untuk naik jabatan atau mendapat jabatan jika menjadi anggota ICMI.
Habibie mengatakan tujuan ICMI adalah meningkatkan mutu individu dan masyarakat Indonesia baik yang beragama Islam maupun non-Islam dan bukannya masalah pemilihan pejabat.
“ICMI tidak mempunyai calon ataupun pandangan tentang Munas Golkar mendatang, termasuk pula masalah pemilihan ketua umumnya,”kata Habibie yang juga menjadi anggota Dewan Pembina Golkar.
Sementara itu, ketika ditanya apakah ICMI bersedia menerima AM Fatwa yang baru-baru ini dibebaskan dari penjara setelah ditahan akibat tuduhan melakukan subversi, Habibie mengatakan Fatwa bisa saja masuk ICMI.
“Silakan asal sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga,” kata Habibie ketika mengomentari kemungkinan masuknya Fatwa, yang dahulu dikenal sebagai juru dakwah terkenal, ke dalam ICMI.
Ketika menjelaskan kedatangan pengurus ICMI ke Bina Graha, ia mengatakan ada dua tujuan yaitu menemui Presiden Soeharto sebagai Kepala Negara dan Soeharto sebagai muslim.
Selain minta Haji Soeharto sebagai Pelindung ICMI, juga dilaporkan keinginan pengurus organisasi ini untuk mengangkat Haji Umar Wirahadikusumah, Haji Sudharmono dan Haji Try Sutrisno menjadi anggota Dewan Pembina ICMI. Habibie mengatakan dalam pertemuan dengan Pak Harto sebagai Kepala Negara, dilaporkan perkembangan organisasi ini untuk ikut meningkatkan kualitas bangsa Indonesia. (T/EU02/DN03/24/08/93 15:53)
Sumber: ANTARA (24/08/1993)
______________________________________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 228-229.