Idola Saya

Kepada

Yth. Bapak H. Moch. Soeharto

Jl. Cendana

Jakarta Pusat

IDOLA SAYA [1]

 

Dengan hormat,

Bersama saya pribadi mengucapkan “Selamat Hari Ulang Tahun” yang ke-77, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan rahmat dan berkat-Nya serta kekuatan lahir dan batin dalam menikmati kehidupan di hari-hari yang akan datang.

Bapak Soeharto yang terhormat,

Saya selalu mengirimkan ucapkan selamat Ulang Tahun di setiap hari ulang tahun Bapak pada saat Bapak menjabat sebagai Presiden RI, bahkan kepada Almarhumah Ibu Tien Soeharto pun saat beliau masih hidup saya juga selalu mengucapkannya. Semua ini saya lakukan disebabkan oleh kekaguman dan hormat saya yang sangat dalam kepada Bapak dan Ibu dalam memimpin bangsa tercinta ini.

Kedukaan saya yang paling dalam adalah saat Ibu Tien dipanggil menghadap kehadirat-Nya yang saat itu masih tinggal di Panti Petirahan Batu Malang dan sempat menulis puisi yang saya persembahkan untuk Ibu Negara tercinta.

Dan … kini kedukaan hati saya terulang kembali dengan keadaan sekarang ini. Biarkan orang menilai tentang saya bagaimana, tetapi kekaguman dan hormat saya tak akan padam kepada Bapak dan Ibu Soeharto, yang merupakan idola saya sebagai Bapak dan Ibu Negara yang paling saya cintai sepenuh hati.

Demikian surat saya semoga dalam situasi seperti sekarang ini tidak membuat Bapak sedih dan duka, tetapi yang perlu Bapak ketahui di sekian juta rakyat tidak semua rakyat tidak menghormati Bapak, namun saya yang paling utama masih tetap menghormati dan menghargai Bapak sebagai Bapak Negara yang memiliki jiwa dan semangat Nasional.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kekuatan lahir dan batin kepada Bapak dan yang paling utama semoga Bapak senantiasa diberikan kekuatan dan kesehatan lahir dan bathin Amin. (DTS)

Hormat saya,

Mario Arie Sakti Priyandhana

Taman – Sidoarjo

[1]       Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 520-521. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat  yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto mengundurkan diri. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.