INDONESIA PRIORITAS DAPATKAN BANTUAN ODA[1]
Jakarta, Antara
Pemerintah Jepang akan memberi prioritas utama kepada Indonesia mendapatkan bantuan pembangunan (ODA), kata Wakil Ketua delegasi tingkat tinggi Jepang Hideaki Ueda kepada pers di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, total nilai bantuan ODA Jepang untuk seluruh dunia meningkat 40-50 persen, tetapi peningkatan dana itu bukan berarti juga secara otomatis akan meningkatkan jumlah bantuan ODA ke negara berkembang.
Dalam kurun waktu lima tahun mendatang (1993-1998) bantuan pembangunan Jepang akan ditingkatkan hingga mencapai 70-75 miliar dolar AS, katanya. Ketika ditanya mengenai besarnya bantuan yang akan diterima Indonesia, Hideaki Ueda, yang juga menjabat sebagai Deputy Direktur Jenderal Kerjasama Ekonomi Kementrian Luar Negeri Jepang, menolak untuk menyebutkannya. “Kami masih membicarakannya dengan Bappenas,”katanya. Delegasi Jepang setingkat dubes itu dipimpin oleh Nobuo Matsunaga dan khusus dikirim Perdana Menteri Jepang Morihiro Hosokawa untuk menjajaki kemungkinan berbagai bentuk paket bantuan pembangunan di Indonesia pada Repelita VI.
Menurut Ueda, bantuan ODA akan diberikan dengan tetap berpegang kepada beberapa prinsip,seperti pelaksanaan demokrasi dan hak asasi manusia. Dikatakannya pula, bahwa masyarakat Jepang saat ini memberikan perhatian yang besar terhadap pelaksanaan bantuan ODA, sehingga mereka menuntut pemerintah Jepang untuk selalu mengevaluasi serta memonitor terus bantuan yang diberikan, karena bantuan itu merupakan dana yang terkumpul dari pajak masyarakat. “Jepang akan memberikan prioritas bantuan ODA kepada masyarakat di negara negara berkembang, khususnya proyek-proyek ‘grass-roots’ bekerjasama dengan LSM yang manfaatnya dapat langsung dirasakan masyarakat setempat,”katanya.
Misi tingkat tinggi itu berada di Indonesia 6-12 Februari, telah mengadakan pertemuan dengan Presiden Soeharto dan Ketua Bappenas Ginandjar Kartasasmita . (T.PE11/2:33PM!EU05/10/02/9415:02/RU1/15:37)
Sumber:ANTARA(l0/02/1994)
______________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 210-211