IRAN HARAPKAN PRESIDEN SOEHARTO JELASKAN KEBERHASILAN KB

IRAN HARAPKAN PRESIDEN SOEHARTO JELASKAN KEBERHASILAN KB[1]

 

Nusa Dua Bali, Antara

Delegasi Iran pada pertemuan tingkat menteri negara Gerakan Non Blok (GNB) bidang kependudukan, mengharapkan kesediaan Presiden Soeharto untuk menjelaskan keberhasilan program keluarga berencana (KB) di Indonesia kepada Presiden Ali Akbar Hashemi Rafsanjani.

Harapan tersebut dikemukakan Deputi Menteri Kesehatan Iran, Dr. H. Malek Afzali, ketika diterima Meneg Kependudukan/Kepala BKKBN Haryono Suyono, di sela-sela pertemuan tingkat menteri negara GNB bidang kependudukan di Nusa Dua, Bali,Jumat.

Presiden Soeharto dalam waktu dekat akan mengunjungi Iran yang menurut Malek Afzali akan lebih meningkatkan hubungan kedua negara di berbagai aspek pembangunan termasuk bidang kependudukan dan KB.

“Indonesia adalah negara yang berhasil melaksanakan program kependudukan dan KB, dan karena itu Iran perlu menimba lebih banyak pengalaman dari negara ini,” katanya.

Pengalaman Indonesia selama 25 tahun yang terus berusaha menyukseskan program kependudukan dan KB tentu sangat berharga bagi Iran yang baru memulai sejak lima tahun terakhir.

“Kalau Presiden Soeharto nanti berkenan menjelaskan keberhasilan KB di Indonesia kepada Rafsanjani, maka bagi Iran akan lebih kuat lagi kornitmen politiknya untuk menyukseskan program kependudukan dan KB,”ujar Malek Afzali.

Apalagi, kata Malek Afzali, Indonesia dan Iran punya latar belakang kebudayaan dan agama yang sama, sehingga bisa dijadikan modal untuk lebih mempererat kerjasama kedua negara khususnya di bidang kependudukan dan KB.

Target Iran

“Iran dalam programnya lima tahun mendatang menargetkan angka kesertaan KB bagi pasangan suami isteri di negaranya dari 50 persen saat ini menjadi 75 persen,” ujar Deputi Menkes Iran ini.

Dengan demikian, diharapkan angka pertumbuhan penduduk di Iran dapat diturunkan. Iran saat ini berpenduduk sekitar 16 juta jiwa, dengan angka rata-rata pertumbuhan 2,3 persen per tahun. Di Iran saat ini tengah digencarkan program penanganan balita dan ibu-ibu hamil yang diharapkan dapat menekan angka kematian bayi dan ibu serta mempekerjakan tenaga penyuluh lapangan bidang kependudukan dan KB di desa-desa.

Tahap Permulaan

Sementara itu, Meneg Kependudukan/Kepala BKKBN Haryono Suyono ketika ditanya soal kerja sama kongkret antara Indonesia dan Iran di bidang KB, mengatakan, “kerjasama kedua negara masih dalam tahap permulaan, namun di masa mendatang akan diwujudkan dalam program yang lebih nyata lagi”.

“Tidak tertutup kemungkinan bagi Indonesia untuk mengekspor alat kontrasepsi ke Iran,”kata Haryono.

Peluang kerjasama antara Indonesia dan Iran di bidang kependudukan dan KB akan lebih ditingkatkan lagi di masa mendatang. Isyarat Haryono ini ditanggapi positif oleh Deputi Menteri Kesehatan Iran, Malek Afzali, yang menurut pengakuannya, mendapat mandat dari Menkes Iran pada pertemuan kependudukan di Bali ini untuk lebih meningkatkan kerjasama dengan Indonesia khususnya bidang kependudukan dan KB. (U-DPS-003/PU-12/DPS-001/DN05 /16:47)

Sumber:ANTARA  (12/11/1993)

______________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 922-923.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.