JANGAN HENTI-HENTINYA MENGAJAK MASYARAKAT MELAKSANAKAN PEMBANGUNAN
Presiden Soeharto menyerukan pada para pemuka agama agar tidak hentihentinya mengajak masyarak:at dalam perjuangan besar melaksanakan pembangunan bangsa dan negara yang dirasakan sebagai rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa pada semua bangsa Indonesia.
Seruan Presiden ini dibacakan Menko/Polkam M. Panggabean di desa Pansumapitu, kecamatan gaya baru Tarutung, Tapanuli Utara ketika meresmikan gereja HKBP di desa itu atas nama Presiden baru-baru ini.
Menurut Presiden dengan ketenangan jiwa dan kepuasan bathin, diharapkan semua akan makin bergairah dalam bersama-sama melaksanakan pembangunan yang akan memperbaiki tingkat hidup kita masing-masing, kemajuan masyarakat dan kesejahteraan bangsa kita.
Pembangunan itulah, kata Presiden, tugas paling utama bangsa kita dewasa ini. Dengan melaksanakan pembangunan itu kita berusaha untuk mencapai kemajuan lahir yang setinggi-tingginya dan menikmati kesejahteraan bathin yang sedalam-dalamnya.
Presiden mengataan, semangat pembangunan masyarakat itu justru telah ditunjukkan oleh gereja HKBP di daerah itu.
Dikatakan, sejarah telah mencatat gereja HKBP di samping sebagai pusat pembangunan spiritual juga telah menjadi penggerak dan pendorong pembangunan masyarakat yang tampak jelas dalam kegiatannya di bidang kesehatan, sosial pendidikan, pertanian, pertukangan dan sebagainya.
Zaman memang telah berubah, kata Presiden dalam amanat tertulisnya itu. Tantangan-tantangan masyarakat kita telah berlainan dari dahulu. Gereja HKBP Pansumapitu yang lama juga telah kita ubah menjadi gereja baru yang indah. Namun tradisi dan kepeloporan gereja HKBP baru itu bukannya harus berganti malahan harus terus dipelihara dan ditingkatkan dalam zaman pembangunan sekarang ini agar pembangunan berjalan lebih pesat dan meluas.
Presiden mengatakan selanjutnya, “Saya minta agar gereja ini dapat digunakan untuk makin memperdalam ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.”
Bantuan Presiden
Gereja HKBP Pansumapitu yang terletak di desa kelahiran Menko Polkam itu dibangun sejak tiga tahun yang lalu dan selesai Maret 1980.
Gereja ini dibangun dengan dana Rp 63 juta lebih, di antaranya Rp 46 juta bantuan Presiden dan sisanya dari Gubernur Sumut EWP Tambunan.
Gereja yang berdiri megah itu berukuran 40 X 22 meter, Menko/Polkam M. Panggabean dan Nyonya yang didampingi Sekwilda Sumut H. Manan S mewakili Gubernur disambut dengan khidmat oleh masyarakat Tapanuli Utara. (DTS)
…
Medan, Kompas
Sumber: KOMPAS (15/07/1980)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku V (1979-1980), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 614-615.