AS JANJI TINGKATKAN USAHA JAMIN KEMANTAPAN ASTENG [1]
Maryland, Merdeka
Presiden Gerald Ford mengatakan kepada Presiden Soeharto bahwa pengambilalihan pemerintahan di Vietnam Selatan dan Kamboja telah meningkatkan usaha-usaha AS untuk mencari kemantapan di Asia Tenggara.
Presiden Ford mengatakan hal itu hari Sabtu, dalam pertemuannya dengan Presiden Soeharto selama 80 menit di sebuah wisma luar kota Camp David. Setelah mengangkat toast Presiden Ford mengatakan;
“kenyataan yang dihadapi AS dalam tragedi baru-baru ini di Indocina justru akan melipatgandakan minat AS akan stabilitas di Asia Tenggara.”
Selanjutnya dalam jawabannya Presiden Soeharto mengatakan bahwa ia yakin sepenuhnya dan percaya akan ketulusan pemerintah AS dalam menjanjikan bantuannya kepada Indonesia dan bangsa2lain di Asia Tenggara.
Menunjuk kepada kemenangan komunis di Indocina Presiden Soeharto mengatakan bahwa pemerintah Indonesia mengambillangkah2 untuk membangun keyakinan masyarakat dan kesatuan nasional yang memungkinkan bangsa Indonesia sanggup menghadapi setiap peristiwa yang dapat membahayakan kemerdekaan nasional dan integritas teritorial.
Sementara itu, Sekretaris Pers Gedung Putih Ron Nessen, mengatakan kepada wartawan bahwa Presiden Ford dan Presiden Soeharto mengadakan pertemuan pribadi hampir selama tiga jam, sedang Menlu Henry Kissinger mengadakan pertemuan sendiri dengan Menlu Adam Malik, serta pejabat2 tinggi ke dua negara lainnya mengadakan konferensi terpisah.
Menurut Nessen, Presiden Ford dan Presiden Soeharto membahas secara panjang lebar masalah2 yg menguntungkan kedua belah pihak, termasuk situasi dunia dewasa ini, situasi Asia setelah jatuhnya Indocina, bantuan ekonomi dan keamanan AS untuk Indonesia, dan garis besar masalah bahan bakar dunia. Dikatakan bahwa pertemuan berlangsung dalam suasana persahabatan.
“Kedua pemimpin itu mengadakan tukar pikiran yang sangat bermanfaat, Presiden Ford menekankan arti pentingnya Indonesia bagi sumbangannya untuk stabilitas dan perdamaian di Asia Tenggara dan Asia keseluruhannya,” kata Kan Nessen.
Nessen mengatakan bahwa Presiden Ford dan Presiden Soeharto meninjau kembali pengaruh Indocina bagi keamanan Asia. Ford meyakinkan kepada Presiden Soeharto bahwa AS akan terus menyediakan bantuan baik militer maupun ekonomi kepada Indonesia.
Tetapi Nessen tidak dapat menjelaskan ketika ditanya wartawan apakah Ford memberikan petunjuk2 bahwa bantuan kepada Indonesia akan ditingkatkan atau dikurangi.
Ketika saling mengangkat toast Presiden Ford mengatakan bahwa pandangan2 Presiden Soeharto tentang keadaan timur jauh sangat bermanfaat dan konstruktif dan dikatakan bahwa Indonesia kini sedang membangun dasar yang kokoh untuk menanggulangi masalah2 perekonomiannya yang besar.
Presiden Soeharto mengakhiri toast itu dengan mengundang Presiden Ford untuk berkunjung ke Indonesia. Di antara pejabat2 yang ikut serta dalam pembicaraan2 antara Menlu Kissinger dan Adam Malik terdapat Pembantu Menlu Philip Habib, Pembantu Menteri Pertahanan Robet Elisworth Direktur USAID Daniel Parker, Presiden Bank Impor Ekspor AS, William Casey, dan Pembantu Menteri Keuangan Charles Cooper. Setelah pertemuan berakhir Ford mengantar Soeharto dengan helikopter untuk bermain golf.
Presiden Soeharto yang tiba di Pangkalan Angkatan Udara AS “Andrew” dari Ottawa, Kanada, hari Sabtu memulai kunjungannya di AS selama 5 jam, menurut AlP Washington, merupakan kunjungan tersingkat seorang kepala negara ke AS. Presiden Soeharto berunding dengan Presiden AS Gerald Ford di Camp David. Presiden Ford sudah tiba hari Jum’at malam di Camp David, setelah menghadiri perayaan kemerdekaan di Baltimore, dimana diadakan pawai patriotik dengan kembang api dan upacara naturalisasi bagi 41 orang asing.
Presiden Soeharto makan siang bersama Presiden Ford. Setelah lima jam di AS, Presiden Soeharto dan rombongan yang telah mengunjungi Iran, Yugoslavia dan Kanada, terbang menuju Tokyo untuk kunjungan tak resmi selama dua hari, yang merupakan kunjungannya yang ke-4 sejak tahun 1968.
Menurut “Reuter” Tokyo, Presiden Soeharto akan mengadakan pertemuan dengan PM Jepang Takeo Miki, Wakil PM merangkap Direktur Badan Pembangunan Ekonomi Takeo Fukuda, Menteri Perdagangan Toshio Komoto dan Menteri Pertanian Shitaro Abe.
Setelah kunjungan di Jepang Presiden Soeharto dan rombongan akan kembali ke tanah air. (DTS)
Sumber: MERDEKA (06/05/1975)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 559-560.