JIKA DIMINTA, SOEHARTO SEDIA KEMBALI JADI PRESIDEN
Presiden Soeharto tidak menolak pemberian gelar Bapak Pembangunan, demikian dikatakan oleh Wakil Ketua MPR Achmad Lamo Kamis siang di Jalan Cendana.
Tapi, Achmad Lamo mengingatkan bahwa kepadanya Presiden menegaskan, pada dasarnya Majelis Permusyawaratan Rakyat lah yang mendapat penghargaan atas pemberian gelar Bapak Pembangunan itu, karena Presiden adalah mandataris dari Majelis itu.
Karena itu, menurut Lamo yang juga adalah ketua Badan Pekerja MPR, pada Sidang Umum nanti pertama-tama Presiden akan memberikan pertanggung jawaban terhadap pelaksanaan tugasnya sebagai mandataris dalam waktu lima tahun ini.
Menurut dia, jika pertanggung jawaban diterima baik, maka diharapkan ada suatu Ketetapan Khusus dari MPR yang otomatis mencantumkan gelar Bapak Pembangunan sesuai dengan kehendak rakyat.
Sedangkan keinginan rakyat, agar Jenderal (Purn.) Soeharto dapat dipilih kembali sebagai Presiden pada periode mendatang, menurut Achmad Lamo kepadanya Presiden mengatakan, "Apabila rakyat Indonesia menghendaki, maka saya tetap bersedia mengemban tugas."
100 Instansi
Pada bagian lain dari keterangannya, Achmad Lamo mengemukakan bahwa dia telah menyampaikan hasil-hasil pengumpulan data dari masyarakat maupun instansiinstansi Pemerintah tentang bahan-bahan bagi penyusunan GBHN.
Dikatakan, MPR telah mengirimkan sejumlah 76 pertanyaan bagi 116 organisasi masyarakat dan instansi Pemerintah. Ternyata yang telah memberikan jawaban adalah sejumlah 56 organisasi, 15 instansi dan 26 propinsi.
"Semuanya telah disusun dalam enam jilid dan disampaikan kepada Presiden," tegasnya.
Mengenai pernmyataan kebulatan tekad yang menginginkan, agar Jenderal (Purn.) Soeharto dipilih kembali sebagai Presiden, menurut dia telah mencapai 2.372 pernyataan.
Sedangkan kebulatan tekad, agar Presiden diberi gelar Bapak Pembangunan berjumlah 2.341 pernyataan. (RA)
…
Jakarta, Merdeka
Sumber : MERDEKA (13/11/1982)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 931.