JOOP AVE TENTANG KASUS BLENKINSOP DAN WISATAWAN AUSTRALIA
Denpasar, Antara
Direktur Jenderal Pariwisata Deparpostel, Joop Ave mengungkapkan, kasus David Blenkinsop, warga negara Australia yang tewas di perairan Pulau Semi, Irian Jaya, 14 Agustus lalu tidak akan mempengaruhi hubungan Indonesia-Australia atau pun kunjungan wisatawannya.
Joop Ave mengemukakan pendapat itu kepada wartawan di Padangbai, 55 km timur laut Denpasar, ketika melepas lomba jukung tradisional (the great jukung race) Bali- Australia, Sabtu malam.
Ia mengatakan, “saya menggaris bawahi pernyataan Menteri Luar Negeri dan Presiden Soeharto yang begitu bijaksana, matang dan dewasa untuk memeriksa lanjut dan mengumpulkan fakta kasus kematian pemuda Australia itu”.
“Dengan pernyataan itu, hendaknya kita tidak bicara secara emosional dan jangan membakar suasana, karena akan menimbulkan efek negatif yang sebenarnya tidak diinginkan kedua negara,” kata Joop Ave.
Hubungan Indonesia-Australia sudah begitu kuat, sehingga bagi dunia pariwisata tidak akan berpengaruh utamanya dalam kunjungan wisatawan Australia.
“Kunjungan Menparpostel Soesilo Soedarman baru-baru ini ke Australia merupakan bukti bahwa hubungan Indonesia-Australia cukup hangat, dan kesan yang diperoleh menteri sangat positif,” kata Joop Ave.
Ia mengingatkan, peristiwa kematian Blenkinsop harus dihadapi dan didekati dengan kepala dingin, sehingga benih-benih yang bisa mengganggu hubungan kedua negara tidak tumbuh sekaligus mencegah dampak negatifnya.
“Lalu lintas pariwisata Indonesia-Australia tetap akan berjalan baik. Kasus Blenkinsop hanyalah satu kejadian, dan tidak akan mengganggu atau menghambat kedatangan wisatawan Australia masuk ke Indonesia khususnya Bali,” kata Joop Ave optimistis.
Data pada ANTARA mengenai kunjungan wisatawan Australia ke Indonesia khususnya yang langsung menuju Bali sejak tiga tahun terakhir, 1985-1987, memang tetap menunjukkan kenaikan yang cukup berarti.
Tahun 1985 wisatawan Australia yang langsung berkunjung ke Bali mencapai 86.122 turis, naik sekitar 0,2 persen menjadi 86.317 turis pada tahun 1986, kemudian bertambah relatif besar tahun 1987, mencapai pertumbuhan 18,2 persen atau 101.919 turis.
Sumber : ANTARA (16/10/1988)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 599-600.