Kami Bangga Pada Bapak

Garut, 9 Juni 1998

Kahatur

Bapak H. Muhammad Soeharto

Jl. Cendana

Jakarta

KAMI BANGGA PADA BAPAK [1]

Pertama – tama ananda ucapkan selamat ulang tahun yang ke-77 pada tanggal 8 Juni 1998. Semoga Bapak panjang umur, sehat wal’ afiat dan selalu dilindungi Tuhan Yang Maha Kuasa. Amiin. Walaupun agak sedikit terlambat ucapan ini mudah – mudahan sampai ke pangkuan Bapak.

Ananda adalah anak desa yang dilahirkan dan dibesarkan di desa pula, yaitu di wilayah Kabupaten Garut, Propinsi Jawa Barat. Ananda anak ke-5 dari lima bersaudara, umur 25 tahun dan bekerja di instansi pemerintah.

Walaupun ananda dan keluarga berada di desa, dari segi pendidikan tidaklah begitu tertinggal dengan orang yang berada di perkotaan.

Kenyataannya, hampir semua kakak ananda bekerja. Kakak kakak ananda sekarang melanjutkan sekolah untuk penyetaraan ke tingkat Sarjana.

Pak Harto yang ananda banggakan. Kedua orangtua ananda selalu bangga terhadap Bapak dan Ibu Tien Soeharto (Alm).

Ananda menyaksikan sendiri Ibu ananda sangat terharu dan berkabung serta menangis sewaktu Ibu Tien meninggal, seakan tidak percaya begitu cepat Ibu Tien meninggalkan kami. Dan sewaktu Bapak mengundurkan diri dari jabatan Presiden, secara tidak terduga ayah ananda mengundurkan diri dari Satpam (selepas dari purnawirawan ABRI ayah dikaryakan menjadi Satpam).

Berakhirnya pengabdian ayah dikarenakan kebanggaan ayah kepada Bapak. Dalam surat ini ananda sekaligus mohon restu, karena ananda akan melangsungkan pernikahan dengan seorang gadis di desa, mungkin, beberapa bulan lagi, insya Allah …. (DTS)

Wassalam

Prigga Muhammad Giant’s

Garut – Jawa Barat

[1]       Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 358. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat  yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto mengundurkan diri. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.