KANSELIR KOHL SAMPAIKAN BELASUNGKAWA ATAS WAFATNYA HAMENGKUBUWONO IX
Jakarta, Antara
Kanselir Republik Federal Jerman, Helmut Kohl, dalam penerbangan dari Bali menuju Australia Senin sore mengirim pesan khusus kepada Presiden Soeharto yang berisi pernyataan belasungkawa atas wafatnya tokoh nasional Sultan Hamengkubuwono IX.
Pesan melalui gelombang radio itu dikirim dari pesawat Boeing 707 Luftwaffe pukul 15.20 dan diterima Menteri Parpostel Soesilo Soedarman yang ketika itu sedang berada di pesawat BAe-146 Pelita dalam penerbangan Denpasar-Jakarta, demikian diungkapkan Sekretaris Militer Presiden, Mayjen TNI Syaukat Banjaransari, kepada ANTARA Senin malam.
Dalam pesan itu Kanselir Kohl juga menyatakan terima kasih atas penerimaan dan keramahtamahan Presiden dan Ny. Tien Soeharto serta seluruh pejabat Indonesia kepada delegasinya, selama lawatan resmi sejak 30 September sampai 3 Oktober 1988.
Kohl mengharapkan kunjungannya ke Indonesia dapat lebih mempererat hubungan persahabatan dan kerjasama kedua bangsa di masa-masa mendatang.
Pemimpin pemerintahan Jerman Barat itu tiba di Indonesia Jumat lalu dan telah mengunjungi Bandung dan Yogyakarta, sebelum ia melakukan pembicaraan dengan Presiden Soeharto hari Ahad.
Tamu negara dan rombongan berada di Bali sejak Ahad sore untuk menyaksikan keindahan dan keunikan seni-budaya rakyat di "pulau dewata" yang termasyhur di dunia itu. Selama di Bali tamu negara itu didampingi Menteri Soesilo Soedarman.
Pada waktu berada di Yogyakarta, Jumat sore sampai Sabtu siang lalu, Kanselir dan Ny. Hannelore Kohl sempat mengunjungi Kraton Yogyakarta, tempat Hamengkubuwono IX memegang tampuk kesultanan di wilayah tersebut.
Namun pada kesempatan itu Kohl tidak bertemu dengan Sri Sultan karena mantan Wakil Presiden RI itu sedang berada di Amerika Serikat sampai ia wafat di Washington DC hari Ahad malam pukul 20.05 waktu setempat atau Senin pagi pukul 07.05 WIB.
Sultan yang selama ini menjabat Gubernur/Kepala Daerah Istirnewa Yogyakarta meninggal akibat serangan jantung, pada saat ia berada di AS untuk pemeriksaan rutin matanya.
Menurut putera sulung almarhum, KGPH Mangkuburni, sultan beserta isterinya, Ny. Norma (KRAY Nindyo Kirono) meninggalkan Indonesia 15 September lalu.
Mula-mula ke Jepang untuk turut menghadiri pagelaran kesenian Jawa di Tokyo, kemudian tanggal 25 September terbang ke Amerika.
Jenazah Sri Sultan akan tiba di Jakarta Selasa petang dan menurut rencana dikebumikan di Imogiri (Yogyakarta) hari Kamis dengan upacara kenegaraan .
Semasa hidupnya bangsawan yang berjiwa kerakyatan dan hidup bersahaja itu pernah menjabat gubemur militer untuk Yogyakarta merangkap menteri negara (1946-1949), menteri pertahanan (1949,1952-1953), wakil perdana menteri (1950-1951), ketua BPK (1964-1966), menteri utama bidang ekonomi-keuangan (1966-1973) dan terakhir Wakil Presiden (1973-1978).
…
Jakarta, ANTARA
Sumber : ANTARA (03/10/1988)
…
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 180-181.