KEBERHASILAN BERSWASEMBADA BERAS KARENA KERJA SAMA KELOMPOK TANI

KEBERHASILAN BERSWASEMBADA BERAS KARENA KERJA SAMA KELOMPOK TANI

 

 

Presiden Soeharto Tegaskan

Presiden Soeharto menegaskan, keberhasilan kita dalam berswasembada beras yang dalam tahun pertama Pelita IV menghasilkan 25,8 juta ton beras disebabkan oleh antara lain faktor petani sendiri dalam bekerja sama melalui kelompok-kelompok tani.

“Dalam kelompok-kelompok tani itu para kontak tani dapat saling belajar untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapinya, sehingga kreativitasnya dapat dikembangkan, disiplin dan pertanggung jawabannya dapat ditingkatkan dan kemampuannya untuk mengelola tanah pertaniannya dapat ditingkatkan pula,” kata Presiden dalam upacara peringatan Hari Krida Pertanian ke XIII di Silang Monas, arena Pameran Produksi Indonesia (PPI) hari Sabtu.

Dihadiri oleh Ibu Tien Soeharto, Wakil Presiden dan Ibu Kartinah Umar Wirahadikusumah, para Menteri Kabinet dan para Duta Besar serta sekitar 6.000 petani dan nelayan, Hari Krida Pertanian ke XIII itu juga sekaligus mencakup acara Temu Taruna Tani Nelayan tingkat Nasional, Temu Saka Pramuka Tarunabumi yang berlangsung dalam Tahun Pemuda Internasional.

Menurut Kepala Negara selanjutnya, selain dari produksi pertanian maka kontak tani juga menghimpun potensi ekonomi masyarakat pedesaan dengan menumbuhkan dan mengembangkan KUD.

Dengan makin berkembangnya KUD, maka KUD tidak saja dapat melayani kebutuhan sarana produksi serta memasarkan hasil pertanian di desa-desa, tapi juga membantu petani untuk memproduksi berbagai jenis komoditi yang sesuai dengan permintaan pasar.

Presiden mengungkapkan pentingnya peranan kontak tani, dan Pemerintah terus membantu dengan menyediakan berbagai kredit untuk menambahkan modal usaha dan terus menyediakan tenaga penyuluh pertanian.

Para penyuluh pertanian lapangan (PPL) ini akan terus diperkuat dengan penyuluh pertanian spesialis dan balai-balai penyuluh pertanian.

“Mereka itulah yang akan membantu petani dalam meningkatkan produksi pertanian,” tambah Presiden.

Ketergantungan

Kepala Negara mengingatkan pada upacara yang juga dihadiri oleh para pembina pemuda tani dari negara-negara ASEAN tersebut Indonesia tidak dapat hanya tergantung pada penerimaan devisa dari ekspor migas saja.

Demi ketahanan ekonomi dan demi kelanjutan pembangunan maka Indonesia harus berusaha keras untuk meningkatkan ekspor non migas.

“Dalam rangka inilah sektor pertanian menduduki tempat utama,” ucap Presiden.

Karena itu, tambah Kepala Negara selanjutnya, kita harus terus menerus meningkatkan pembangunan yang seluas-luasnya, hingga sektor ini akan bertambah kuat dalam mendukung kemajuan ekonomi dan pembangunan industri kita.

Tidak lupa Presiden mengingatkan, berkat ketja keras berjuta-juta petani kita, maka pembangunan pertanian telah mencapai kemajuan yang membesarkan hati.

Di samping berhasil berswasembada beras dengan produksi 25,8 juta ton beras awal Pelita IV, produksi pertanian lainnya juga ditingkatkan seperti palawija, sayur-sayuran, daging dan ikan. Demikian juga berbagai jenis perkebunan seperti kelapa sawit, kopi, gula dan sebagainya.

Keterpaduan Keberhasilan

Menurut Presiden, keberhasilan dalam produksi beras merupakan keterpaduan keberhasilan dalam berbagai kegiatan, mulai dari pembangunan waduk-waduk, perbaikan irigasi, penyediaan sarana produksi, ketekunan para peneliti dalam menemukan bibit unggul, kerja keras para penyuluh pertanian dan kesadaran para petani untuk mengolah tanah pertaniannya dengan melaksanakan panca usaha secara berkelompok.

Namun keberhasilan-keberhasilan tadi, Presiden menambahkan, jangan hendaknya membuat kita berpuas diri. Sebab, rasa puas diri akan membuat kita menjadi lengah dan kita tidak boleh lengah, karena apa yang kita capai masih jauh dari apa yang kita cita-citakan.

Justru sebaliknya, kemajuan yang telah kita capai harus dapat kita gunakan untuk terus meningkatkan pembangunan di sektor lain.

Kepala Negara juga menyinggung peranan wanita tani dalam gerak pembangunan pertanian. Wanita tani mempunyai peranan besar dalam mengelola rumah tangga untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga tani. Karena itu, wanita tani hendaknya terus meningkatkan peranannya yang penting itu.

Presiden Soeharto menyatakan kegembiraannya, wanita tani tidak pernah absen melaksanakan program pembangunan yang berkaitan dengan kesejahteraan keluarga, seperti pelaksanaan keluarga berencana, kesehatan anak, perbaikan gizi dan sebagainya.

Dengan harapan agar wanita tani terus meningkatkan keikut sertaannya dalam berbagai program itu, Presiden menegaskan, apabila keluarga-keluarga tani dapat terus ditingkatkan kesejahteraannya, maka cita-cita pembangunan kita akan makin dapat kita dekati.

Terima Sumbangan Gabah

Dalam upacara yang juga dimeriahkan oleh display band Akademi Usaha Perikanan (AUP) dan paduan suara akademi itu, Presiden juga menerima sumbangan gabah kering giling sebanyak 100.150 ton yang diserahkan secara simbolis untuk dapat disumbangkan kepada negara-negara lain yang dilanda kelaparan dan bencana alam.

Sumbangan gabah itu diputuskan dalam Musyawarah Nasional Kontak Tani dan Nelayan tanggal 31 Juli yang lalu di Jakarta yang diserahkan langsung oleh Ketua Munas Haji Oyong Tahyani dan Sekretaris Ibu Pertiwi Rukti Sutikno kepada Kepala Negara, dan sekaligus menyerahkan naskah ungkapan hati para tani dan pelayan yang melaksanakan Munas tersebut.

Dalam sambutan tanpa teks, Presiden menyatakan, sumbangan para tani dan nelayan yang akan disampaikan ke negara-negara yang kena musibah kelaparan dan bencana alam, memang bukan merupakan sumbangan berjumlah besar. Namun sumbangan itu diberikan oleh para petani dan nelayan dengan hati yang tulus ikhlas dan suci.

“Mudah-mudahan bantuan tersebut akan dapat meringankan beban bangsa-bangsa yang akan menerimanya,” demikian Presiden Soeharto. (RA)

 

 

Jakarta, Pelita

Sumber : PELITA (05/08/1985)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VIII (1985-1986), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 177-180.

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.