Bandung, 22 Mei 1998
Kepada
Yth. Bapak H. Mohammad Soeharto
Jalan Cendana No.8
Jakarta Pusat
KEPEMIMPINAN BAPAK [1]
Assalamu’alaikum wr. wb.
Salam bahagia dan damai dalam ridho-Nya, semoga Pak Harto sekeluarga diberi kesabaran, kesehatan, keselamatan dan senantiasa dalam lindungan Allah Swt. Amin.
Pak, kami sangat mengagumi Keluarga Pak Harto. Kenangan manis kami terhadap Pak Harto tak akan bisa dihapus oleh apapun. Seorang pemimpin yang begitu arif dan bijaksana dan murah senyum serta senantiasa memberi kami semua rakyatmu keteduhan dan ketenteraman. Selama lebih 30 tahun kami menikmati dan merasakan kepemimpinan, bimbingan serta menikmati hasil pembangunan dengan penuh kedamaian dan ketenteraman.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih atas semua yang Pak Harto berikan melalui pengabdian sebagai Presiden, kepada kami semua rakyatmu.
Dalam do’a kami selalu memohon kepada Allah agar senantiasa memberikan kesehatan, keselamatan, umur yang panjang, serta limpahan rahmat-Nya kepada semua keluarga Pak Harto.
Sekian ucapan simpatik kami dan tidak lupa sekali lagi kami semua mengucapkan terima kasih.
Kami tahu mana yang benar, mana yang salah (Becik Ketitik, Ala Ketara).
Terima kasih. Kami mendukung dan sangat mencintai Pak Harto. (DTS)
Wassalam,
Mustaqimah,
Bandung – Jawa Barat
* Kami tidak akan lagi menemukan pemimpin seperti Pak Harto, yang Bijaksana, Arif, Sabar, Baik hati dan Murah senyum.
[1] Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 469. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto mengundurkan diri. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.