KERJASAMA DENGAN PT MANTAPKAN PROGRAM PERANAN WANITA
Jakarta, Antara
Kantor Menteri Negara Urusan Peranan Wanita (UPW) akan meluaskan kerjasama dengan perguruan-perguruan tinggi dalam rangka memantapkan program peningkatan peranan wanita.
Menteri UPW Ny.Sulasikin Moerpratomo mengatakan, kerjasama itu terutama dikaitkan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang menyangkut penelitian, pendidikan dan pengabdian masyarakat.
“Kami mengharapkan semua universitas memiliki pusat studi tentang wanita dan hal itu diintegrasikan dalam kurikulum,” kata Menteri kepada wartawan setelah melapor kepada Presiden Soeharto di Cendana Jakarta, Kamis siang.
Ia juga mengharapkan agar perguruan tinggi dalam melakukan penelitian di masyarakat melihat pula masalah-masalah yang disandang kaum wanita serta mencari terobosan untuk menanggu langinya.
Kepada para mahasiswa yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) juga diimbau untuk ikut membantu pengumpulan data dan memasukan program peningkatan peranan wanita, serta memberikan penyuluhan kepada kaum wanita di desa-desa.
Menteri UPW juga melaporkan upaya meningkatkan pendapatan dan ketrampilan kaum wanita pengusaha ekonomi lemah.
Dalam hubungan itu, Presiden menganjurkan kepada para wanita pengusaha kecil agar memanfaatkan bimbingan dan bantuan BUMN yang diberikan melalui pola “bapak dan anak angkat.” Pemerintah telah menganjurkan BUMN menyisihkan lima persen dari keuntungan mereka untuk membina dan mengembangkan pengusaha kecil di sekitarnya.
Sebagai contoh, Ny. Moerpratomo menunjuk PT. Krakatau Steel yang telah membantu pengembangan dan pemasaran industri emping melinjo di daerah Banten (Jabar) serta PT. Pusri yang membina industri krupuk ikan serta tenun songket di Sumatera Selatan.
Menteri UPW juga melaporkan rencana penyelenggaraan Seminar Latihan Regional Asiaoleh UNDP di Jakarta 16-19 Mei mendatang.
Menurut Menteri, Indonesia terpilih sebagai tempat seminar itu karena dinilai pengalaman Indonesia dalam peningkatan peranan wanita patut di contoh negara lain.
Dalam pertemuan itu akan hadir utusan dari Filipina, Laos, Pakistan, Iran dan Indonesia.
Sumber : ANTARA (13/04/1989)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 604-605.