KETUA GNB DESAK PBB CABUT EMBARGO ATAS BOSNIA [1]
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto selaku Ketua Gerakan Non Blok (GNB) mendesak PBB mencabut embargo senjata terhadap rnasyarakat Bosnia agar mereka bisa membela diri terhadap tindakan kelompok Serbia yang masih bertindak sewenang-wenang.
Seusai menemui Kepala Negara di Bina Graha, Kamis, Kepala Badan Pelaksana Ketua GNB Nana Sutresna rnengatakan, kemampuan Serbia untuk bertindak sewenang-wenang harus dihilangkan.
“Indonesia selaku Ketua GNB akan berusaha lewat Caucus anggota GNB di Dewan Keamanan PBB, agar embargo senjata terhadap Bosnia dicabut, karena keadaan yang tidak adil disana harus dihilangkan, “kata Nana setelah dipanggil Kepala Negara secara mendadak.
Nana mengatakan, rakyat Bosnia yang umumnya beragama Islam jika telah memperoleh kembali senjata akan mampu membela diri dari serangan kelompok Serbia.
Ia mengatakan, Ketua GNB akan segera mengirim Dubes Keliling Achmad Tahir mengunjungi beberapa negara Eropa ikut membantu menyelesaikan masalah ini.
“Indonesia merasa khawatir dan dalam batas-batas kemampuan yang ada akan ikut berusaha menyelesaikan masalah ini karena telah timbul korban yang besar,” kata Nana.
Kepala Negara telah menginstruksikan Nana untuk segera menghubungi Kepala Perwakilan Tetap RI untuk PBB di New York, Nugroho Wisnumurti agar selaku Ketua Biro Koordinasi GNB menghubungi anggota-anggota gerakan ini yang duduk di Dewan Keamanan PBB.
Menurut Nana, sebelum Indonesia menjadi Ketua GNB sejak September lalu, hasil KTT-GNB di Jakarta telah menempuh berbagai upaya untuk ikut menuntaskan masalah ini. Ia mencontohkan pada sidang tingkat menteri di Bali menjelang KTT-GNB itu, masalah itu telah dibahas secara mendalam.
Di tempat yang sama, Presiden juga menerima Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Mashudi yang melaporkan persiapan Munas Pramuka di Jayapura yang dijadwalkan berlangsung bulan September.
Presiden juga menerima Menpen Harmoko yang melaporkan sidang para Menpen GNB di Pyongyang Korea Utara baru -baru ini. (T/ EU02/PU03 /24/06/93 14:04)
Sumber: ANTARA (24/06/1993)
______________________________________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 146-147.