KONI: MAKSIMAL 15 CABANG KE AG’94

KONI: MAKSIMAL 15 CABANG KE AG’94[1]

 

Jakarta, Antara

KONI Pusat memperkirakan paling banyak 15 cabang yang pantas mewakili In­donesia di pesta olahraga Asia, Asian Games 1994 di Hiroshima, Jepang, 2-16 Oktober mendatang.

“Saya kira, paling banyak 15 cabang yang dapat dikirim ke Asian Games,” kata Ketua Umum KONI Pusat Surono usai melantik pengurus PB IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) di gedung KONI Senayan, Jakarta, Kamis.

Ketika didesak , cabang apa saja yang pantas tampil di event empat tahunan itu, ia mengatakan, “Yang sudah pasti bulutangkis dan tenis, dan mungkin selancar, tinju, panah, berkuda dan atletik”.

Ia menambahkan, sesuai dengan instruksi Presiden Soeharto untuk memberangkatkan cabang dan atlet yang berpeluang merebut medali saja dan karena ketatnya anggaran, KONI akan selektif dalam menentukan atlet yang akan berlaga. “Saya berharap, pengurus dan atlet dapat mengerti keadaan ini,” katanya.

“Sekarang prioritas kita merebut medali, bukan hanya mencari pengalaman”. Saat ini, 20 cabang menjalani pelatihan terpusat, dan pada 12 Agustus, nama atlet yang akan turun di Asian Games sudah harus dikirim ke penyelenggara.

Tentang cara mengatasi kesulitan dana yang dihadapi KONI untuk persiapan dan pengiriman atlet ke pesta olahraga Asia itu, Surono mengatakan, “Sudah ada gambaran, tetapi tidak akan saya jelaskan. Sesudah 12 Agustus nanti dilaksanakan, mudah-mudahan dapat terealisasi”. Ia menambahkan, setelah penentuan jumlah atlet yang diberangkatkan, KONI baru dapat mengetahui kekurangan dananya. KONI semula memperkirakan perlu dana sekitar Rp6 miliar, dan saat ini sudah tersedia Rp3,4 miliar yang terdiri atas bantuan pemerintah Rp950 juta dan dari sisa anggaran Oimpiade 1992 dan SEA Games 1993. Menurut dia, kekurangan dana itu, diharapkannya dapat ditutup dengan bantuan masyarakat, khususnya pengusaha.

“Tetapi kita tidak asal minta saja, sekarang ini juga banyak pengusaha yang susah,” katanya dania menjamin, dana yang diperoleh dari masyarakat akan dimanfaatkan seefisien mungkin.

Sementara itu, Ketua Harian Soeweno mengatakan, penentuan tim ke Hiroshima dilakukan setelah konsultasi terakhir pada 8-10 Agustus.

Pencak Silat

Pengurus PB IPSI periode 1994-1998 kembali dipimpin oleh Eddy Marzuki Nalapraya, didampingi Sekum Rustadi Effendi. Dalam kepengurusan itu, terdapat sejumlah tokoh penting seperti Presiden Soeharto sebagai pembina utama, Bambang Trihatmodjo sebagai dewan penyantun, Rosano Barack dan Prabowo Subianto sebagai wakil Ketua Umum, serta Indra U Bakrie sebagai ketua bidang  dana dan prasarana. Surono dalam sambutannya berharap agar IPSI segera melakukan pendekatan pada panitia SEA Games 1995 di Thailand, serta federasi negara-negara Asia Tenggara, karena pencak silat terancam tidak dipertandingkan di pesta olahraga Asia Tenggara itu. Ia juga mengingatkan, karena pencak silat sudah “go international”, IPSI harus menggiatkan pembinaan di dalam negeri. “Jangan sampai anak cucu kita harus belajar pencak silat di luar negeri, karena di dalam negeri kalah maju,” katanya. (T.OK07/14:59/0K01/re3)

Sumber: ANTARA(28/07/1994)

_____________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 673-674.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.