Lakukan Sesuatu

Jum’at, 22 Mei 1998

Kepada

yth. Bapak Pembangunan/Bapak Soeharto

di Tempat

LAKUKAN SESUATU [1]

 

Assalamu’alaikum, wr. wb.

Dengan segala hormat,

Ijinkan saya untuk mencurahkan segala perasaan yang berkecamuk di hati saya kepada Bapak. Saya sangat terharu dan sampai menangis menyaksikan, betapa Bapak begitu tenang dan tabah. Jangan surut Bapak, masih ada saya (yang dengan setia berdo’a untuk Bapak) dan juga anak negeri lain yang selalu setia padamu. Betapa tiada berartinya kami tanpa perjuanganmu.

Betapa kami (terutama saya) masih ingin melihat senyum tulusmu. Jangan tinggalkan kami dalam keadaan seperti ini. Tanpamu, kami seakan tiada punya arah, tanpa tujuan dan tanpa pandangan dan pegangan. Bagaimana nasib kami? Apakah setelah ini semua akan langsung berubah? Semua bagai misteri, apalagi bagi kami orang­-orang yang tak punya.

Tapi saya percaya akan dirimu, Bapak, akan ketokohanmu, akan perjuanganmu yang pantang mundur. Demi saya dan juga yang lain (yang masih mengharapkanmu), lakukanlah sesuatu. Atas segala waktu, perhatian dan nasihat Bapak, saya haturkan terima kasih yang tiada terhingga. (DTS)

Wassalam.

Hormat saya,

Ny. Siti Safriani

Bima – NTB

[1]       Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 573. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat  yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto mengundurkan diri. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.