LAOS HARAPKAN INVESTASI INDONESIA

LAOS HARAPKAN INVESTASI INDONESIA[1]

 

Jakarta, Antara

Republik Demokratik Rakyat Laos mengharapkan para pengusaha Indonesia untuk menanamkan modal di sana, Antara lain di bidang eksplorasi minyak mentah dan penambangan emas. Harapan Pemerintah Laos itu, dijelaskan Mensesneg Moerdiono kepada pers setelah berlangsungnya pembicaraan antara Presiden Soeharto dan Presiden Laos Nouhak Phoumsavanh di Istana Merdeka, Selasa. Moerdiono lebih lanjut mengatakan, para pengusaha Indonesia memang perlu menjajaki permintaan Laos itu. Mereka juga sedang membangun berbagai unit pembangkit tenaga listrik. Presiden Laos, Nouhak Phoumsavanh, juga menyampaikan keinginannya kepada Presiden Soeharto untuk bisa membeli pupuk urea produksi Indonesia.

“Tapi nampaknya keinginan tersebut sulit dipenuhi karena Indonesia sendiri sedang memantapkan pembangunan pertaniannya. Presiden Soeharto menyebutkan jika penggunaan urea tablet bisa berjalan baik, maka ekspor urea bisa saja dilakukan,” kata Moerdiono.

Laos juga mengharapkan bantuan teknik di berbagai bidang serta menejemen dalam rangka pembangunan ekonorni mereka yang tingkat pertumbuhannya mencapai enam persen setahun. Untuk mewujudkan peningkatan hubungan bilateral itu, Laos mengharapkan lebih banyak lagi petani mereka yang bisa melakukan kegiatan magang di Indonesia, yang programnya dibiayai negara ketiga. Menurut Moerdiono, pada pembicaraan tingkat menteri, Menlu Laos Somsavath Lengsauad menjelaskan kepada Menlu Ali Alatas mengenai langkah mereka untuk menjalin hubungan baik dengan negara-negara tetangganya.

“Indonesia menyambut baik upaya Laos itu karena akan dapat membantu proses terwujudnya ketentraman di kawasan itu,”katanya.

Laos, pada kesempatan itu, juga menyampaikan keinginannya untuk menjadi anggota APEC dan ASEAN. Presiden Soeharto, Selasa malam akan mengadakan jamuan makam kenegaraan di Istana Negara, karena Kepala Negara Laos itu pada Rabu pagi akan melanjutkan perjalanan ke Bandung untuk mengunjungi IPTN dan sore harinya ke Bali hingga tanggal 22 Oktober.  (L.EU02!EU06/18/10/94 13:05/ru2).

Sumber:ANTARA(18/10/1994)

______________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 392-392.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.