LIMA PROYEK PMA DAPAT PERSETUJUAN PRESIDEN SOEHARTO APRIL 1977 [1]
Jakarta, Antara
Lima proyek PMA (Penanaman Modal Asing) dengan rencana investasi US $ 15,62 juta terdiri dari dua proyek industri kimia, dua proyek industri barang logam dan satu proyek perkayuan mendapat persetujuan Presiden Soeharto dalam bulan April 1977.
Menurut laporan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bulan April 1977, dengan disetujuinya kelima proyek baru itu, maka jumlah proyek PMA sejak 1967 sampai dengan April 1977 setelah dikurangi dengan proyek2 yang dicabut izin usahanya tercatat 819 proyek dengan rencana investasi US $ 6.700,1 juta.
Proyek2 tersebut menampung 384.466 tenaga kerja Indonesia dan 27.534 tenaga asing.
Kelima proyek yang bam disetujui itu adalah :
- Industri mesin dan perlengkapan untuk pabrik gula di Surabaya dengan rencana investasi US $ 2,- juta, terdiri dari US $ 0,6 juta modal perseroan dan US $ 1,4 juta pinjaman.
- Proyek diusahakan bersama oleh perusahaan2 asing Flechter & Stewart Ltd. dari Inggeris dan Wierck Tack B.V dari negeri Belanda dengan perusahaan PT Soesanco dari Indonesia. Saham antara pihak asing dan Indonesia berbanding 75% : 25%.
Proyek akan menghasilkan 1.029 buah barang mesin dan peralatan berbagai jenis untuk pabrik gula. Proyek menampung 115 tenaga kerja Indonesia dan enam tenaga asing.
Industri perkayuan di Kalimantan Tengah dengan rencana investasi US $ 2,- juta terdiri dari masing2 US $ 1,- juta modal perseroan dan pinjaman.
Proyek diusahakan bersama oleh Hua Hin (s) Co. Ltd. dari Hongkong dan PT Sehati Barito dari Indonesia. Perbandingan saham antara pihak asing dan Indonesia adalah 70% dan 30%. Kapasitas produksi proyek 54.000 m3 kayu bundar, 24.000 m3 kayu gergajian, 7.200 m3 pengolahan kayu dan 17.200 m3 drykiln setahun. Proyek menampung 772 tenaga kerja Indonesia dan 45 tenaga asing.
Industri kimia di Bekasi, Jawa Barat, dengan rencana investasi US $ 3,62 juta, terdiri dari US $ 1,- juta modal perseroan dan US $ 2,62 juta pinjaman. Akan memproduksi 5.700 ton alkyl sulfonad powder dan derivatenya setahun.
Proyek diusahakan bersama oleh Kao Soap Co. Ltd. dari Jepang dan P.T. Poleko Trading Co. dan PT Cibitung dari pihak Indonesia dengan perbandingan saham 60% : 40% untuk asing dan Indonesia. Proyek menampung 62 tenaga kerja Indonesia dan tujuh tenaga asing.
Industri pembuatan busi di DKI Jakarta dengan rencana investasi US $ 4,8 juta, terdiri dari US $ 3 ,- juta modal perseroan dan US$ 1 ,8 juta pinjaman.
Proyek diusahakan bersama oleh perusahaan2 asing NGK Spark Plug Co. Ltd. dan Toyo Pendawa Sempurna. Perbandingan saham antara pihak asing dan Indonesia adalah 60 : 40%. Proyek akan memproduksi 7,28 juta unit busi setahun, menampung 244 tenaga kerja Indonesia dan 12 tenaga asing.
Industri barang dari karet, diusahakan bersama oleh Inoue Rubber Co. Ltd. dari Jepang dan pribadi Sjamsul Nursalim dari Indonesia. Proyek berlokasi di Jawa Barat akan memprodusir 4.500 ton barang dari karet. Rencana investasi sebesar US $ 3,2 juta terdiri dari US $ 1,2 juta modal perseroan dan US $ 2,- juta pinjaman.
Perbandingan saham 49% untuk pihak asing dan 51% untuk pihak Indonesia. Proyek akan menampung 459 tenaga kerja Indonesia dan lima tenaga asing.
Kelima proyek tersebut menurut rencana akan menampung 1.722 tenaga kerja Indonesia dan 75 tenaga asing.
Empat Proyek Disetujui Sementara
Empat proyek PMA denganrencana investasi US $4,5 juta selama April 1977 mendapat persetujuan sementara.
Dua proyek bergerak dalam bidang konstruksi dan masing2 satu proyek dalam bidang perkebunan tembakau dan industri kacang kedele.
Selama April 1977, BKPM menerima dua proyek permohonan PMA dengan rencana investasi US $3,25 juta. Kedua proyek berminat dalam bidang industri minyak kelapa dan kelapa sawit dan makanan serta spectra metric oil analysis.
BKPM dalam bulan April 1977 menyetujui pula terjadinya perubahan2 terhadap delapan proyek PMA dalam hal penambahan modal investasi, perubahan susunan pemegang saham, perubahan pencantuman besarnya modal saham dan pemindahan lokasi proyek. (DTS).
Sumber: ANTARA (27/05/1977)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IV (1976-1978), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 469-471.