MEMUKAU, PAGELARAN “WAJAH INDONESIA’95” DI BELANDA

MEMUKAU, PAGELARAN “WAJAH INDONESIA’95” DI BELANDA[1]

 

Den Haag, Antara

Yayasan Tiara Indah yang diketuai Ny. Siti Hardiyanti Rukrnana mengadakan pergelaran seni musik tari serta pergelaran busana yang dijuluki Wajah Indonesia’95/Faces of Indonesia’95 selama dua malam berturut-turut sejak Kamis lalu di Den Haag dan Rotterdam.

“Tepuk tangan yang tidak henti-hentinya dalam setiap pertunjukan yang digelar di salah satu ruangan di Congresgebouw, Den Haag Kamis malam, mencerminkan pergelaran tersebut memukau sekitar 900 pengunjung dari kalangan pejabat, pengusaha Belanda serta Korps diplomatic.” demikian wartawan Antara melaporkan dari Den Haag, Sabtu.

Pergelaran malam kedua di kota Rotterdam dihadiri sekitar 3.000 pengunjung baik masyarakat Belanda maupun masyarakat Indonesia yang bermukim di Belanda.

Pergelaran yang merupakan salah satu rangkaian dari misi budaya Indonesia di luar negeri dalam rangka memperingati 50 tahun Kemerdekaan RI yang dipimpin langsung Mbak Tutut tersebut merupakan pergelaran mengenai kemajuan di bidang seni dan budaya.

Sekitar 160 artis, penari serta peragawati yang dikoordinasi pemusik serta pengubah lagu kenamaan Rinto Harahap sejak minggu lalu melakukan tur muhibah ke dua kota di Amerika, Washington dan Boston serta beberapa kota di Eropa yaitu Den Haag, Rotterdam , Paris, London dan Budapest.

“Misi budaya kali ini merupakan yang terbesar serta berbobot yang sangat membanggakan dibanding pergelaran-pergelaran budaya lain yang pernah di gelar sebelumnya di Belanda.” kata Dubes RI untuk Kerajaan Belanda, JB. Soedarmanto Kadarisman.

Dubes Kadarisman mengharapkan pergelaran “Wajah Indonesia’95” tersebut akan memberikan gambaran lain mengenai Indonesia, terutama mengenai kemajuan di bidang seni dan budaya.

“Masih banyak kalangan di Belanda yang mengira Indonesia seperti keadaan tempo dulu.” kata Kadarisman.

Menurut Ny.Siti Hardiyanti Rukmana, misi budaya yang dipimpinnya itu dimaksudkan untuk menunjukkan kepada dunia intemasional tentang kemajuan yang dicapai Indonesia dalam kurun waktu 50 tahun terutama di bidang seni budaya.

“Kita ingin menunjukkan bahwa selain berhasil mencapai kemajuan, kita juga mampu mempertahankan seni budaya asli yang sangat beragam jenisnya dan 27 propinsi di Indonesia.” Katanya.

Dengan pagelaran misi budaya itu diharapkan dunia Internasional akan melihat lebih dekat lagi serta bersikap bersahabat dengan Indonesia.

“Mudah-mudahan pergelaran seperti ini bisa diadakan setiap tahun termasuk di Amerika Latin serta Afrika.” kata Mbak Tutut.

Sumber : KOMPAS (30/04/1995)

___________________________________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 666-667.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.