MENDAG TOLAK KEINGINAN PENGHAPUSAN HPS SEMEN

MENDAG TOLAK KEINGINAN PENGHAPUSAN HPS SEMEN[1]

 

Jakarta, Antara

Menteri Perdagangan, S. B. Joedono, menolak keinginan berbagai pihak agar pemerintah menghapuskan HPS semen, sebab jika penghapusan itu dilakukan maka konsumen bakal dirugikan.

“Mendag tidak setuju dihapuskannya HPS semen,”kata Joedono pada pers di Jalan Cendana, Kamis, setelah menemui Presiden Soeharto.

Yudono bersama Menko Indag Hartarto, Mentan, Syarifudin Baharsyah melaporkan kepada kepala negara tentang kunjungan mereka ke Australia baru-baru ini untuk meningkatkan hubungan ekonomi bilateral.

Masalah HPS itu dikemukakan Joedono ketika dimintai komentarnya tentang usul berbagai kalangan termasuk para pejabat pemerintah agar HPS semen dihapuskan setelah naiknya harga semen di berbagai daerah yang melebihi HPS.

Ketika menjelaskan kunjungannya ke Australia tanggal 25-31 Agustus 1994, Joedono menyebutkan para pejabat kedua negara sepakat meningkatkan hubungan bilateral terutama karena besarnya peluang ekspor Indonesia ke negara tersebut.

Selain membicarakan peningkatan ekspor Indonesia dalam rangka mengurangi devisit perdagangannya, para pejabat juga membahas peluang bagi Australia untuk mengirirnkan berbagai bahan bakunya ke Indonesia untuk diolah di sini yang kemudian diekspor ke Asia Timur dan Asia Pasifik. Joedono mencontohkan, Australia akan mengekspor bahan baku baja yang

kemudian akan diolah di sini menjadi baja khusus yang kemudian bisa dijual tidak hanya di Indonesia dan Australia saja tapi juga negara-negara lain. Ia mengemukan para pengusaha Indonesia yang baru akan tiba kembali di Jakarta 1 September 1994 juga membahas berbagai peluang bagi produksi bersama tekstil dan produk tekstil. Dia menyebutkan produk andalan Indonesia ke Australia adalah tekstil dan produk tekstil, makanan olahan serta panci.

“Barang kita sedikit lebih mahal dibanding produk sejenis dari Australia namun barang kita lebih bermutu, sehingga tingginya mutu itu harus terus dipertahankan,” ujarnya.

Sementara itu Hartarto mengatakan, kedua pemerintah sepakat meningkatkan kerjasama bidang industri, investasi, pertanian, pengembangan SDM serta pembangunan berbagai prasarana. Ia mengatakan, pemerintah akan mendorong Kadin dan berbagai asosiasi untuk memanfaatkan kesempatan yang telah diciptakan kedua pemerintah. (T. EU02!B/EU08/ 1!09/94 13:16/re3)

Sumber:ANTARA (01/09/1994)

_________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVI (1994), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 355-355.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.