MENDAGRI HADIRI HUT PDI KE 14 DI SENAYAN JAKARTA
Mendagri Soepardjo Rustam kembali mengingatkan kepada ke tiga kontestan peserta Pemilu 1987, bahwa kampanye menjelang Pemilu yang akan berlangsung dari 20 Maret hingga 17 April 1987 bukan arena untuk “jual kecap”.
Kampanye itu harus bersifat mendidik dan meningkatkan kesadaran politik rakyat, menggairahkan pelaksanaan pembangunan, serta memperkokoh persatuan dan kesatuan.
“Untuk itu di dalam melaksanakan kampanye hendaknya tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan tata susila dan tata krama,” kata Mendagri ketika memberikan sambutan pada peringatan HUT ke-14 Partai Demokrasi Indonesia (PDl) di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu malam.
Peringatan yang juga dihadiri oleh pimpinan organisasi kekuatan sosial politik lainnya yaitu DPP Golkar dan DPP PPP tersebut merupakan puncak acara dari serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan warga PDI untuk menyongsong HUT ke-14 pada 10 Januari 1987.
Lebih dari 10.000 warga PDI yang berdatangan dari kelima wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya ikut menyemarakkan suasana. Sementara penampilan para penyanyi Ibu kota dengan pengiring band pimpinan Abadi Susunan dan pagelaran grup kesenian Swara Mahardika pimpinan Guruh Soekarno Putra menambah hangatnya suasana yang dingin karena hujan.
Dua Hal Penting
Menurut Mendagri Soepardjo Rustam, ada dua hal penting yang dapat mempengaruhi perolehan suara dalam Pemilu, yaitu kualitas program yang ditawarkan sebelum dan selama masa kampanye, serta kualitas calon anggota DPR/DPRD yang diajukan setiap organisasi peserta Pemilu.
Sementara itu Ketua Umum DPP PDI Drs. Suryadi menilai, peringatan HUT kali ini mernpunyai arti penting dan strategis mengingat peristiwa ini merupakan yang pertama setelah kongres PDI 1986 serta bertepatan dengan akan berlangsungnya Pemilu 1987.
Untuk itu, menurut Suryadi, momentum ini dapat dijadikan sebagai sarana introspeksi mengenai apa yang sudah dilakukan dan memperbaiki berbagai kekurangan serta kelernahan yang ada, di dalam upaya menuju kejayaan PDI dan bangsa Indonesia pada umumnya.
Sikap Politik
Puncak acara peringatan HUT PDI ke-14 malam itu juga ditandai dengan pembacaan ernpat sikap politik warga PDI.
Pertama, sernangat Orde Baru harus tetap ditumbuh kembangkan berdasarkan Pancasiladan Undang-Undang Dasar 1945 secara murni dan konsekuen.
Kedua, dwi fungsi ABRI sebagai keharusan sejarah yang telah dirasakan manfaatnya bagi seluruh rakyat dalam menghadapi segala tantangan, perlu dipelihara dan dilestarikan.
Ke tiga, PDI dengan seluruh jajarannya memberikan dukungan penuh dan menyatakan dengan tegas menyatukan diri dengan kepemimpinan nasional di bawah pimpinan Presiden Soeharto.
Ke empat, sebagai upaya untuk mencapai perwujudan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila, seluruh jajaran PDI menyatakan diri terpanggil untuk memberikan partisipasi aktif dalam pembangunan nasional di semua bidang dan dalam menjalankan peranannya PDI akan tetap bersikap korektif-konstruktif. (RA)
…
Jakarta, Antara
Sumber : ANTARA (10/01/1987)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 9-11.