MENDIKBUD TIDAK KEBERATAN MURID YANG BERKELAHI DIPECAT

MENDIKBUD TIDAK KEBERATAN MURID YANG BERKELAHI DIPECAT

 

 

Jakarta, Antara

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Fuad Hassan tidak keberatan jika ada kepala sekolah memecat muridnya yang berulang kali melakukan perkelahian antar pelajar, karena tindakan itu merugikan kepentingan orang banyak.

Sikap tegas tersebut dikemukakan Fuad Hassan kepada wartawan sesudah melaporkan masalah pencalonan anggota Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional (BPPN) kepada Presiden Soeharto di Bina Graha, hari Senin.

Mendikbud menegaskan, jika tindakan pemecatan itu sudah diambil, maka jangan ada permintaan dari pihak mana pun untuk meninjau kembali keputusan itu.

Fuad melontarkan masalah itu ketika dimintai komentarnya tentang terbunuhnya seorang pelajar di Jakarta baru-baru ini akibat bacokan pelajar lain dengan clurit. “Kalau sudah berkali-kali, apa boleh buat,” kata Fuad ketika memberikan contoh

bila ada pimpinan sekolah memutuskan untuk memecat muridnya yang berulang kali berkelahi dengan pelajar lainnya, dengan alasan sekolah sudah tidak sanggup lagi mendidik pelajar tersebut.

Menteri mengatakan, sebenarnya Kantor Wilayah Depdikbud DKI Jakarta selama ini sudah mengambil tindakan tegas terhadap pelajar yang suka berkelahi itu, namun ada permintaan dari beberapa pihak agar keputusan pemecatan tersebut ditinjau kembali dengan alasan tidak manusiawi.

Dalam kesempatan tersebut, Mendikbud menyampaikan rasa penyelesaiannya terhadap tindakan seorang guru di Jawa Tengah yang menghukum murid-muridnya dengan menyuruh berlari sekitar lima km dan kemudian push up beberapa puluh kali. “Ini keterlaluan dan harus ditindak. Tidak boleh ada hukuman badan yang menyiksa,” kata Fuad Hassan ketika mengomentari ulah guru tersebut yang mengakibatkan beberapa pelajar SD menjadi pingsan atau muntah-muntah.

 

 

Sumber : ANTARA (25/09/1989)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 620.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.