24 September 1998
Kepada
Yth. Bapak H.M. Soeharto
di Tempat
MENGHUJAT SAUDARA SENDIRI [1]
Assalamu’alaikum wr. wb.
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah swt yang masih memberi saya kesempatan untuk menulis surat kepada Bapak H.M. Soeharto, mantan Presiden RI, untuk yang pertama kalinya. Semoga Allah swt selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta kesehatan jasmani dan rohani kepada Bapak beserta keluarga. Amin.
Alhamdulillah, saya tidak termasuk yang ikut-ikutan menghujat keluarga Cendana. Mengapa? Karena saya bangga bangsa Indonesia memiliki salah satu putra terbaik yaitu Bapak Soeharto sebagai Bapak Pembangunan, yang selama 32 tahun mau memberikan yang terbaik untuk bangsa ini maupun bangsa-bangsa lain. Selain itu, menjelek-jelekkan orang lain tidak sesuai dengan agama Islam. Sungguh sangat saya sayangkan apabila seorang muslim dengan jelasnya menghujat saudaranya sendiri. Semoga Allah menyadarkan orang-orang yang telah berbuat khilaf tersebut.
Saya berdoa semoga Allah swt memberikan kesabaran, kekuatan iman serta kebesaran jiwa kepada Bapak beserta keluarga serta panjang umur dan tidak bosan-bosannya memberikan yang terbaik kepada bangsa ini. Saya yakin, Allah Maha Pengasih lagi Penyayang.
Bapak patut bangga, karena pada masanya Bapak, banyak karya-karya terbaik anak bangsa yang muncul seperti karya Pak Habibie dan yang lainnya dari bidang teknologi maupun karya-karya tradisional dan masih banyak lagi. Semoga Allah swt memberikan rahmat dan berkah kepada Bapak sekeluarga. Sekian dulu, salam buat semuanya. (DTS)
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Siti Sainab
Irian Jaya
[1] Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 199. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto mengundurkan diri. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.