MENHUB: TIDAK AKAN ADA LAGI PERUSAHAAN BARU PENERBANGAN

MENHUB: TIDAK AKAN ADA LAGI PERUSAHAAN BARU PENERBANGAN[1]

Jakarta, Antara

Menhub Haryanto Dhanutirto mengatakan, pemerintah akan mencabut keputusan menteri yang mengatur mengenai pendirian perusahaan penerbangan sehingga tidak akan ada lagi perusahaan baru penerbangan.

Menhub usai diterima Wapres Try Sutrisno di Istana Medan Merdeka Selatan, Jakarta Jumat mengatakan, Kepmen itu menentukan bahwa perusahaan carter (air charter) yang sehat setelah lima tahun, bisa menjadi perusahaan penerbangan (airliner).

Menurut Haryanto, keputusan mengenai penghentian pendirian perusahaan baru penerbangan  itu diambil pada pertemuan Dephub-Inaca (Perhimpunan Perusahaan Penerbangan Nasional) di Bali belum lama ini.

Selain itu, pertemuan itu juga memutuskan penghentian perang tarif antara berbagai perusahaan penerbangan. Dengan demikian, perusahaan penerbangan kini harus mengutamakan kompetisi pada mutu pelayanan.

“Kenyataannya tarif di Indonesia juga masih tergolong rendah,” tegas Menhub. Inaca, kata Menhub, akan bertugas lebih aktif lagi mengawasi pelaksanaan keputusan itu. Peran Inaca yang lebih aktif itu juga telah digariskan Presiden Soeharto, katanya.

Menhub juga mengatakan bahwa Indonesia akan memberlakukan pola “limited open sky” bagi perusahaan penerbangan luar negeri tertentu. Pola itu berarti Indonesia bisa dimasuki secara langsung namun terbatas (point to point) oleh penerbangan asing.

Perusahaan penerbangan asing dengan pola itu dilarang mengangkut penumpang pada saat pesawatnya transit. Penerbangan langsung Eropa ke Bali misalnya, dilarang mengangkut penumpang di Singapura atau Jakarta, kata Menhub.

Indonesia belajar dari pengalaman Thailand yang memberlakukan pola “open sky” namun tidak “limited”sehingga perusahaan penerbangan negeri itu akhirnya mengalami kesulitan. “Kita tidak ingin bernasib seperti Thailand,” tegas Menhub.

Lebih Cepat

Menhub pada kesempatan itu juga melaporkan angkutan penerbangan haji dan kemungkinan kepulangan jemaah haji itu tahun ini akan lebih cepat dua hari dari jadwal.

“Sampai Rabu (23/6) sudah 101 kelompok terbang yang diangkut” katanya. Namun, Menhub juga mengakui bahwa pada keberangkatan jemaah, angkutan mengalarni keterlambatan namun tidak lama. Menhub juga melaporkan bahwa pengalihan Bandara di Padang, Sumbar baru akan terwujud pada sekitar Pelita VIII. Menurut dia, pengalihan atau pembangunan Bandara harus mempertimbangkan aspek ekonomi, dan pengalihan Bandara di Padang baru bisa layak secara ekonomis pada sekitar Pelita VIII. “Jadi masih lama,”kata Haryanto : Dalam kedudukannya sebagai Pemimpin Jemaah Haji Indonesia (Arnirul Haj), Haryanto juga mengatakan, sistem penyelenggaraan haji Indonesia akan dicontoh negara lainnya terutama antara lain dalam bidang penyediaan makan dan safari wukuf. (T/EU03/11.30/EL03/25/06/9311:44)

Sumber:ANTARA(25/06/1993)

______________________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 476-477.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.