MENJELANG KTT ASEAN PRESIDEN TERIMA BEBERAPA DUBES NEGARA ASING

HM Soeharto dalam berita

MENJELANG KTT ASEAN PRESIDEN TERIMA BEBERAPA DUBES NEGARA ASING [1]

 

Jakarta, Kompas

Presiden Soeharto mengharapkan agar KTT ASEAN di Bali 23-25 Pebruari mendatang akan merupakan babak sejarah baru untuk mewujudkan cita-cita ASEAN, yakni meningkatkan kerjasama dalam berbagai bidang untuk membentuk suatu Asia Tenggara yang makin damai, maju dan sejahtera.

Berbicara pada upacara penyerahan surat-surat kepercayaan dari Duta Besar Muangthai yang baru, Thalerngchai Chartprasert, hari Rabu di Istana Merdeka, Presiden menambahkan bahwa Indonesia dan Muangthai adalah dua negara tetangga yang telah mempunyai hubungan erat sejak masa silam. Dan hubungan ini telah bertambah erat semenjak kedua negara tersebut bersama Singapura, Malaysia dan Filipina membentuk ASEAN.

“Dengan perhimpunan itu kita bertekad bekerjasama bahu-membahu untuk mewujudkan perdamaian, kemajuan dan kemakmuran bagi rakyat-rakyat kita,” demikian Presiden Soeharto.

Sedangkan Dubes Chartprasert yang menggantikan Dubes Kasem S. Kasemari yang sudah habis masa tugasnya disini, mengatakan bahwa KTT ASEAN mendatang

”akan meletakkan tonggak yang penting bagi hubungan baik antara kedua negara kita”.

“Rakyat Muangthai merasa bahagia bahwa Indonesia dan Muangthai adalah kawan seiring dalam Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara,” katanya.

Terima Dubes Venezuela

Presiden Soeharto pagi itu menerima pula surat-surat kepercayaan dari Duta Besar Venezuela yang pertama di Indonesia, Tulio Cardozo Faria. Dalam pidatonya, Presiden mengatakan bahwa Indonesia dan Venezuela mempunyai kepentingan yang sama, terutama di bidang ekonomi. Karenanya persamaan tersebut hendaknya menjadi landasan kerjasama untuk memajukan kesejahteraan rakyat serta memperbaiki tata ekonomi dunia dewasa ini.

Indonesia dan Venezuela yang sama-sama penghasil minyak bumi menurut Presiden perlu mempelajari bersama kemungkinan-kemungkinan untuk meningkatkan hubungan kerjasama ekonominya.

Dubes Venezuela memang mengakui bahwa negaranya dengan Indonesia mempunyai kepentingan yang sama, terutama tentang garis kebijaksanaan di bidang energi dengan peranan aktif dalam keanggotaan OPEC. Demikian juga di lapangan sosial dan ekonomi yang kesemuanya itu diharapkannya akan diusahakannya untuk dipererat selama ia bertugas sebagai Duta Besar negaranya di Jakarta. (DTS)

Sumber: KOMPAS (05/02/1976)

 

 

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IV (1976-1978), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 39-40.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.